Faktor lain yang mendukung penguatan rupiah adalah perbedaan suku bunga di dalam negeri dan luar negeri yang cukup tinggi.
Dia mencontohkan, jika Surat Berharga Negara (SBN) pada lelang beberapa waktu lalu sempat menyentuh angka yield (imbal hasil) 8,08 persen saat ini sudah turun di kisaran 7,97 persen.
"Itu pun kalau dibandingkan dengan suku bunga Amerika Serikat, perbedaannya lebih dari 7,5 persen. Nah 7,5 persen ini akan menarik inflow ke dalam negeri, termasuk di SBN," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.