Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja untuk Lebaran di Tengah Pandemi Covid-19, Pentingkah?

Kompas.com - 01/05/2020, 13:39 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com –  Pada bulan Ramadhan, umumnya banyak umat muslim yang bersiap menyambut Lebaran dengan berbagai persiapan, yang tentunya meningkatkan pola konsumsi.

Namun konsumsi pada bulan Ramadhan di tengah pandemik virus corona Covid-19 tentunya menjadi tantangan tersendiri, lantaran aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang diberlakukan saat ini.

Perencana keuangan Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan, dalam kondisi yang tidak pasti ini, langkah terbaik adalah bijak dalam mengatur pengeluaran Ramadhan terutama belanja keperluan Lebaran.

Baca juga: Ada Corona, Konsumen Lazada Lebih Pilih Belanja Sayuran dan Alkes

“Sederhananya sih mereka harus mengatur prioritas apa yang haru dikeluarkan dan tujuan pengeluarannya. Jika untuk Lebaran maka harusnya jangan terlalu boros di bulan puasa,” kata Eko kepada Kompas.com, Jumat (1/5/2020).

Eko menambahkan, dengan berhemat saat bulan puasa, maka tentunya sisa dana bisa dimanfaatkan untuk pengeluaran Lebaran lebih maksimal.

Di sisi lain, kondisi pandemi Covid-19 yang dibarengi dengan bulan Ramadhan tentunya menjadi hal yang tidak mudah dihadapi.

Sebab, di saat pengeluaran tinggi, ada beberapa perusahaan yang merumahkan karyawannya, memotong gaji dan THR.

Baca juga: Siasat Belanja Anti-Boros Pakai Promo Kartu Kredit di Bulan Ramadhan

Maka dari itu, bijak mengalokasikan dana pada kebutuhan primer sangat disarankan dilakukan saat ini.

“Di satu sisi kondisi puasa turut mengurani pengeluaran, ditambah dengan pemberlakukan PSBB, sehingga aktivitas belanja berkurang (selain online), dengan begitu maka tentunya keinginan belanja bisa dibatasi dengan mengatur apa yang dibutuhkan saat puasa,” tambah dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com