JAKARTA, KOMPAS.com - Program Kartu Prakerja yang diluncurkan pemerintah pada pertengahan April lalu terus menuai polemik. Salah satu yang menjadi sorotan publik adalah program pelatihan online yang dinilai tidak efektif dan salah sasaran. Sebab di tengah pandemik virus corona (Covid-19), masyarakat lebih membutuhkan bantuan secara tunai.
DPP Nasdem yang merupakan partai pendukung pemerintah pun meminta agar dilakukan peninjauan kembali atas pelatihan online yang melibatkan delapan penyedian layanan (provider).
Sebab, selain telah mendapatkan banyak gugatan dari publik, pelatihan tersebut juga rawan penyelewengan (moral hazzard).
"Oleh karena itu DPP Partai NasDem mendesak agar fasilitas pelatihan daring dari delapan penyedia layanan tersebut dihentikan," ujar Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad M Ali seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Jumat (1/5/2020).
Baca juga: Panduan Cara Mencairkan Dana Insentif Kartu Prakerja di ATM
"Akan lebih tepat kiranya jika program tersebut diubah menjadi program bantuan langsung bagi mereka yang terdampak wabah, utamanya pekerja yang mengalami PHK," jelas dia.
Selain itu Nasdem menginginkan agar program Kartu Prakerja lebih terarah dan tepat sasaran. Oleh karena itu, dalam pelaksanannya, program Kartu Prakerja harus mempertimbangkan dasar assessment dari Kementerian Ketenagakerjaan selaku pihak yang cukup kompeten terkait data ketenagakerjaan.
Nasdem pun mendesak agar pemerintah segera melakukan evaluasi atas pelaksanaan program Kartu Prakerja periode pertama secara menyeluruh agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.
"Evaluasi ini menjadi penting agar dalam pelaksanaannya ke depan, program Kartu Prakerja semakin akuntabel, tepat sasaran, dan bisa lebih diukur keberhasilannya. Untuk itu, DPP Partai NasDem meminta Fraksi Partai NasDem di DPR untuk melakukan pengawasan atas pelaksanaan program Kartu Prakerja berlangsung," jelas Ahmad Ali.
Baca juga: Pelatihan Favorit Peserta Kartu Prakerja: Bahasa Inggris hingga Pendapatan Sampingan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.