Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perekonomian Tak Pasti, Ini Saatnya Melirik ke Emas

Kompas.com - 05/05/2020, 15:12 WIB
Kurniasih Budi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi corona berpeluang besar membawa perekonomian di dunia melangkah ke kondisi tidak pasti.

Lihat saja, catatan terkumpul oleh Kompas.com menunjukkan bahwa nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar AS cenderung terjun bebas, khususnya pada kuartal pertama 2020.

Posisi rupiah nyaris mendekati angka 15.000 jika berhadapan dengan mata uang Uwak Sam (US) itu.

Menariknya, jika dibandingkan dengan emas, rupiah yang susut nilai tukarnya malahan membuat harga emas menjulang.

Catatan dari laman pegadaian.co.id menunjukkan harga emas yang dijual Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu naik dari tahun ke tahun.

Per 2018, harga emas tiap gram adalah Rp 600.000. Setahun berikutnya, harga emas naik ke kisaran Rp 700.000 per gramnya. Lantas, setahun silam, harga emas per gram Rp 800.000.

Emas Logam Mulia AntamDok. Humas PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau INALUM Emas Logam Mulia Antam
Masuk akal kemudian, bila kian banyak anjuran, salah satunya dari PT Bestprofit Futures (BPF), agar masyarakat berpaling ke investasi emas sembari menanti meredanya pandemi corona.

"Emas menjadi portfolio investasi yang menjanjikan di tengah ketidakpastian ekonomi dunia sekarang," kata pimpinan PT Bestprofit Futures kantor pusat Equity Tower, Syaiful Rachman, dalam keterangan tertulisnya pada Selasa (5/5/2020).

Dalam kesempatan itu juga, BPF melakukan aksi sosial penyaluran bantuan 500 paket yang berisi vitamin dan madu bagi para tenaga medis pada lima rumah sakit di Jakarta.

Kelima rumah sakit itu adalah Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo Pejompongan, RS Suyoto RC Veteran Bintaro, Rumah Sakit Umu Daerah (RSUD) Pasar Rebo, RSUD Duren Sawit, dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persehabatan Rawamangun.

Untuk internal, pihaknya sudah mengeluarkan kebijakan Work From Home (WFH) bagi para karyawan.

"Kami juga membagikan masker dan cairan pembersih tangan kepada seluruh karyawan," terang Syaiful.

Potensi

Syaiful kemudian membeberkan pencapaian BPF dalam kurun waktu Triwulan I 2020.

Selama masa WFH dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), BPF meraih peningkatan volume transaksi 65,63 persen menjadi 40.663 lot dari posisi yang sama pada tahun lalu.

Pimpinan PT Bestprofit Futures kantor pusat Equity Tower, Syaiful Rachman (kiri berkaus hitam) menyerahkan bantuan 500 paket yang berisi vitamin dan madu bagi para tenaga medis pada lima rumah sakit di Jakarta yakni RSAL Mintohardjo Pejompongan, RS Suyoto RC Veteran Bintaro, RSUD Pasar Rebo, RSUD Duren Sawit, RSUP Persehabatan Rawamangun.
Bestprofit Futures BPF Pimpinan PT Bestprofit Futures kantor pusat Equity Tower, Syaiful Rachman (kiri berkaus hitam) menyerahkan bantuan 500 paket yang berisi vitamin dan madu bagi para tenaga medis pada lima rumah sakit di Jakarta yakni RSAL Mintohardjo Pejompongan, RS Suyoto RC Veteran Bintaro, RSUD Pasar Rebo, RSUD Duren Sawit, RSUP Persehabatan Rawamangun.

Sementara itu, penambahan jumlah nasabah baru pun melonjak 58,54 persen menjadi 65 nasabah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com