Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Hutama Karya: Kondisi Sekarang Lebih Parah dari Krisis 1998

Kompas.com - 05/05/2020, 19:30 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur PT Hutama Karya (Persero) Bintang Perbowo mengatakan, industri jasa konstruksi tengah menghadapi tantangan berat selama pandemi Covid-19.

Bahkan, dia menyebut situasi saat ini lebih parah dari krisis moneter yang terjadi pada 1998 silam.

“Krisis (kondisi sekarang) ini kami melihatnya lebih parah dari (krisis) 1998. Karena dulu 1998 demand tetap ada, suplainya berimbang, tapi sekarang ini tiba-tiba seperti yang kita tahu sama-sama,” ujar Bintang saat teleconference dengan wartawan, Selasa (5/5/2020).

Baca juga: 8 Tips agar UMKM Dapat Bertahan di Tengah Virus Corona

Kendati begitu, Bintang tetap menargetkan laba yang diraih perusahaannya di tahun ini tumbuh sebesar 20 persen.

Hutama Karya juga akan tetap mempertahankan pendapatan sebelum bunga, pajak, dan amortisasi atau EBITDA tahun ini sebesar 48,43 persen. Sedangkan pertumbuhan nilai kontrak baru ditargetkan sebesar 83,09 persen.

“Ada keinginan yang diarahkan pemegang saham, minimum kami harus tumbuh 20 persen,” kata Bintang.

Baca juga: 7 Perusahaan Global Ini Ternyata Didirikan Saat Ekonomi Bergejolak

Bintang pun mengakui, di tengah pandemi ini ada beberapa proyek yang terhambat pengerjaannya. Namun, untuk proyek Tol Trans Sumatera dipastikan masih tetap berlanjut.

“Kami ada proyek dengan Pertamina dan PLN tetap berjalan dan mudah-mudahan bisa sesuai jadwal,” ucap dia.

Baca juga: Ahok Kenang Didi Kempot, Kejutan dan Sepasang Boneka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com