Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPPU soal Harga BBM: Banyak Statement yang Mengatakan Kita Termurah, Tidak Juga...

Kompas.com - 08/05/2020, 16:12 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) masih melakukan penyelidikan terkait harga BBM yang tak kunjung turun. Pasalnya, berbagai negara tetangga Indonesia sudah melakukan penyesuaian harga BBM.

Direktur Ekonomi KPPU Zulfirmansyah mengatakan, harga BBM negara tetangga sudah jauh lebih rendah dibandingkan Indonesia.

Ia mencotohkan, harga BBM RON 95 di Vietnam dijual pada harga Rp 8.367 per liter. Bahkan, Malaysia menjual BBM RON 95 dengan harga yang jauh lebih rendah, yakni Rp 4.631 per liter.

Baca juga: 8 Negara ASEAN Sudah Turunkan Harga BBM, Indonesia Kapan?

Harga-harga tersebut lebih rendah jika dibandingkan harga BBM Pertamia dengan kadar oktan lebih rendah, yaitu RON 92 (Pertamax) yaitu sebesar Rp 9.000 per liter.

"Banyak statement yang mengatakan kita termurah, tidak juga," kata Zulfirmansyah dalam konferensi pers virtual, Jumat (8/5/2020).

Selain itu, KPPU menilai pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM seharusnya sudah melakukan penyesuaian harga BBM.

Sebab, salah satu indikator utama penyesuaian harga BBM, yaitu harga acuan minyak mentah Mean Of Platts Singapore (MOPS) sudah mengalami penurunan sejak Februari 2020.

"Kalau mau mengubah harga BBM, 25 April harusnya sudah bisa dilakukan, karena menggunakan rata-rata harga MOPS dan kurs rupiah dua bulan lalu," kata Zulfirmansyah.

Baca juga: CORE: Penurunan Harga BBM hingga Realokasi Anggaran Bisa Tekan Lonjakan Kemiskinan


Lebih lanjut, Zulfirmansyah mengatakan pihaknya sudah menyurati Kementerian ESDM, Pertamina, dan pelaku usaha penyedia BBM swasta lainnya untuk dimintai data acuan yang mengakibatkan harga tak kunjung turun.

Namun, sampai saat ini belum ada satu pihak pun yang membalas surat tersebut.

KPPU menduga, apabila seluruh perusahaan penyedia jasa BBM tidak melakukan penyesuaian harga, maka berpotensi terjadi praktik penetapan harga.

"Balasan ini masih kami tunggu. Beberapa perusahaan dapat diduga melakukan upaya penetapan harga tadi," ucapnya.

Baca juga: Harga BBM Belum Turun, Dahlan: Sedekah Terbesar Kita ke Pertamina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com