Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Terdampak Virus Corona, Emirates Berencana Tambah Utang

Kompas.com - 11/05/2020, 12:41 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Reuters

DUBAI, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan asal Uni Emirat Arab Emirates berencana meningkatkan utang untuk membantu menghadapi krisis akibat pandemi virus corona.

Namun demikian, belum jelas besaran utang yang akan ditarik oleh Emirates.

Langkah ini diambil Emirates karena menghadapi bulan-bulan yng paling sulit dalam sejarahnya.

Mengutip Reuters, Senin (11/5/2020), maskapai ini telah menangguhkan penerbangan penumpang reguler sejak Maret 2020 lalu. 

Baca juga: Hindari PHK karena Corona, Emirates Pangkas Gaji Karyawan

Wabah virus yang telah menghancurkan permintaan perjalanan global. Emirates sendiri berpendapat, pemulihan perjalanan setidaknya terjadi dalam 18 bulan lagi.

Emirates juga melaporkan pertumbuhan laba pada tahun fiskal 2019 yang berakhir pada 21 Maret 2020. Adapun lantaran virus corona menganggu kinerja pada kuartal terakhir 2019, maka Emirates harus menambah utang.

"Pandemi Covid-19 akan berdampak besar pada kinerja 2020-2021 kami," kata Direktur Emirates Sheikh Ahmed bin Saeed dalam pernyataan tertulis.

Oleh karena itu, imbuh bin Saeed, pihaknya telah mengambil berbagai langkah yang agresif.

Baca juga: Laba Emirates Sentuh Rekor Terendah dalam 10 Tahun

Dalam e-mail internal yang dikirim ke staf pada Minggu (10/5/2020), dia mengatakan bulan-bulan mendatang akan menjadi hal yang paling sulit dalam 35 tahun sejarah maskapai tersebut.

"Pada titik tertentu jika situasi bisnis kita tidak membaik kita harus mengambil tindakan lebih keras," jelas bin Saeed.

Emirates juga menyatakan tidak akan membayar dividen tahunan kepada pemerintah Uni Emirat Arab sebagai pemegang saham.

Sementara itu Wakil Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Rashid Al Maktoum menyebut Emirates akan segera membaik dari krisis kesehatan saat ini dan menjadi pemimpin global dalam industri penerbangan.

Pada Maret yang lalu, pemerintah juga telah menyuntikkan dana ke Emirates. Dalam laporan tahunannya, Emirates juga menyebut pemerintah akan mendukung secara finansial apabila memang dibutuhkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com