"Terkait ABK, saya datang langsung menemui ABK. Mereka bercerita dengan kepolosannya yang membuat saya harus menangis. Rata-rata usia mereka 19 tahun, 20 tahun, dan paling tua 23 tahun, apa yang mereka ceritakan, mereka mengalami kekerasan tindakan fisik," ucapnya.
Selain kekerasan fisik, lanjut Benny, juga mengalami diskriminasi pemberian makanan dan minuman kepada ABK RI.
"Di mana minuman yang mereka minum sehari-hari adalah hasil suling dari air laut yang rasa asinnya tidak pernah hilang. Makanan yang mereka konsumsi adalah bekas konsumsi yang disimpan di freezer selama seminggu. Berbeda dengan makanan dan minuman yang diberikan kepada kapten kapal atau tenaga kerja yang lain," ungkapnya.
Baca juga: Perbudakan ABK, Ini Langkah yang Diambil KKP
Ironisnya lagi, ABK RI ini tak mendapatkan upah selama 1 tahun lebih. Sekaligus dipaksa bekerja tanpa henti layaknya pekerja "romusha".
"Mereka juga tidak digaji selama 14 bulan. Mereka bekerja di atas 16 jam," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.