Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pengangguran AS Tembus 38,6 Juta Jiwa

Kompas.com - 22/05/2020, 14:52 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

WASHINGTON, KOMPAS.com - Jumlah pekerja AS yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tembus mencapai 38,6 juta jiwa sejak karantina wilayah (lockdown) dilakukan.

Sementara saat ini, pemerintah setempat masih memperdebatkan langkah-langkah jaring pengaman sosial bagi warga terdampak PHK.

Berdasarkan data Departemen Tenaga Kerja AS, sebanyak 2,34 juta warga Amerika terkena PHK pada minggu lalu. Jumlah itu memang lebih sedikit dibanding minggu-minggu sebelumnya, tapi total keseluruhan masih yang tertinggi dalam catatan.

Jumlah klaim tetap saja di atas jumlah klaim selama krisis keuangan global tahun 2008. Jumlah klaim malah sejalan dengan fenomena kehilangan pekerjaan saat Great Depression.

Baca juga: Imbas Virus Corona, Tingkat Pengangguran di AS Tembus 14,7 Persen

Klaim awal untuk tunjangan pengangguran masih terus meningkat tapi telah melewati puncaknya pada akhir Maret 2020. Laporan lain menunjukkan, penjualan rumah di AS runtuh bulan lalu, begitu pun industri manufaktur.

"Jika ada yang berpikir bahwa 2,5 juta klaim baru sama sekali tidak membawa bencana, mereka menipu diri mereka sendiri," kata ekonom Joel Naroff, memperingatkan ekonomi berada di putaran kedua gelombang PHK dikutip CNA, Jumat (22/5/2020).

Masih berdebat

Partai Demokrat di Kongres sebetulnya telah meminta senat menyetujui langkah pengeluaran 3,3 triliun dollar AS yang disetujui DPR pada pekan lalu untuk merevitalisasi ekonomi.

Tapi pemerintah Presiden AS Donald Trump menolak rancangan itu karena tengah mendorong banyak negara bagian untuk melonggarkan karantina wilayah.

"Kami melakukan hal yang benar, tetapi kami sekarang ingin pergi. Anda akan menghancurkan negara jika Anda tidak melakukannya," katanya kepada para pemimpin Afrika-Amerika dalam kunjungan ke Michigan.

Ketua DPR Nancy Pelosi pun mendorong pemerintah menyetujui Undang-Undang "Heroes Act" yang mencakup 1 triliun dollar AS untuk pemerintah pusat dan lokal, rumah sakit, petugas kesehatan, bantuan UMKM, dan masyarakat terdampak.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Steven Mnuchin, menolak upaya Pelosi meski mengakui kemungkinan besar bantuan tambahan akan dibutuhkan.

Mnuchin mengatakan, para pejabat perlu meluangkan waktu untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya.

Pelosi akhirnya balas menyerang Partai Republik, termasuk Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, karena menyeret kaki mereka.

"McConnell dan Senat GOP perlu datang ke meja perundingan, membantu memberikan bantuan untuk melindungi kehidupan dan mata pencaharian," ucap Pelosi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com