Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pasokan Sayuran Segar Dalam Negeri Melimpah, Indonesia Siap Ekspor

Kompas.com - 25/05/2020, 14:40 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto menyatakan, beberapa jenis sayuran daun segar produksi Indonesia bisa diekspor karena pasokan dalam negeri melimpah, Senin (25/05/2020).

Menurut dia, sayuran segar produksi dalam negeri yang bisa diekspor tersebut yakni selada, bayam, kangkung, kubis, wortel.

"Dalam masa pandemi kita lihat sendiri, petani sampai kesulitan menjualnya karena produksi melimpah. Kami bantu petani memasarkan, bahkan kami bantu distribusinya," jelas Prihasto.

Tak hanya itu, ia menegaskan produksi pertanian dan sayuran segar dalam negeri masih sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya di tengah suasana Idul Fitri dan selama masa pandemi Covid-19 ini.

Baca juga: Kurangi Gagal Panen, Kementan Terus Galakkan Program Asuransi Pertanian

Terkait hal tersebut, pihaknya berharap, momen pandemi Covid-19 ini membuat masyarakat semakin mencintai produk lokal petani Indonesia.

"Hal ini dikarenakan kekayaan ragam buah dan sayuran lokal lebih sehat dan menolong petani itu sendiri," kata Prihasto.

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, ia mengatakan penguatan dan pemberdayaan produk pertanian lokal juga harus terus ditingkatkan.

"Kalau ada pengamat yang bercerita impor sayuran kita meningkat di tahun 2019, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) bisa di kroscek atau dipastikan, impor tersebut adalah terbesar bawang putih dan kentang industri,"katanya.

Baca juga: Jaga Stabilitas Pangan, Kementan Terus Optimalisasi Lahan Rawa

Menurut dia, komoditas ini masuk dalam kelompok aneka sayuran, karena nyatanya masyarakat Indonesia memang masih membutuhkan pasokan besar untuk jenis sayur tertentu.

"Bawang putih volumenya mencapai 38,62 persen dari total nilai impor seluruh jenis sayuran, disusul kentang olahan industri, bawang bombay dan cabai kering," ujarnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, jumlah produksi bawang putih nasional belum dapat memenuhi kebutuhan nasional yang mencapai 580.000 ton per tahun. 

Hal itu terjadi meskipun jumlah produksinya naik dari 49.000 ton menjadi 88.000 ton karena bawang putih tumbuh optimal di daerah sub tropis seperti China.

Baca juga: Dukung Pangan Nasional, Kementan Distribusikan 46,27 Persen Pupuk Bersubsidi

"Begitu pula kentang industri, yang berbeda dengan jenis kentang sayur atau granola, jenis granola kita malah sudah bisa ekspor," katanya.

Dengan demikian, ia mengatakan, impor sayuran Indonesia hanya dilakukan pada komoditas sayur yang produksi dalam negerinya masih rendah.

Neraca perdagangan pertanian masih positif

Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri menegaskan kondisi neraca perdagangan pertanian Indonesia saat ini masih positif bila berbasis data BPS.

Baca juga: UPJA Tani Karya Mandiri Hidupkan Pertanian di 7 Desa, Kementan Apresiasi

Halaman:


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com