Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

New Normal, Adaptasi Teknologi di Sektor Perikanan Didorong

Kompas.com - 31/05/2020, 08:02 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Di Indonesia, pengunaan sistem kecerdasan buatan di industri perikanan kurang mendapatkan perhatian. 

Namun dalam skala kecil, kecerdasan buatan telah digunakan pembudidaya. Seperti sistem otomatisasi pengaturan pakan ikan atau penggunaan akustik untuk mengestimasi populasi serta densitas ikan.

Karenanya, lanjut Andreas, pengembangan platform kecerdasan buatan yang terintegrasi adalah hal mendesak saat Indonesia tengah menyongsong era new normal.

 

Baca juga: Ekspor Produk Perikanan Jadi Peluang Bisnis di Tengah Pandemi Covid-19

Platform itu nantinya bisa memahami proses produksi, mengetahui ketersediaan dan kebutuhan pangan, hingga mampu beradaptasi terhadap perubahan perilaku kebutuhan dan keinginan masyarakat. 

“Dengan pengunaan platform kecerdasan buatan yang terintegarsi, pencapaian target pemerintah meningkatkan produksi dan menggenjot ekspor ikan terutama udang hingga 250 persen pada tahun 2024 adalah suatu keniscayaan,” sebut Andreas.

Di masa pandemi Covid-19, kebutuhan protein hewani bersumber dari ikan meningkat. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2019, konsumsi ikan nasional berkisar 54,5 kilogram per kapita.

Andreas mengatakan, dalam upaya pemenuhan kebutuhan itu, penggunaan kecerdasan buatan bisa difokuskan pada hilirisasi produksi perikanan nasional. 

Ini termasuk penyediaan informasi kebutuhan dan kesediaan pasokan ikan serta distribusi di masyarakat. 

Baca juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Menteri KKP Lepas Ekspor Produk Perikanan Senilai Rp 194,6 Miliar

Untuk menjawab hal itu, lanjut Andreas, dibutuhkan data dasar, meliputi pemetaan karakter kantong-kantong produksi ikan nasional, jumlah kebutuhan dan populasi tiap daerah kota/kabupaten, kapasitas ruang penyimpanan (cold storage), dan alternatif transportasi yang tersedia. 

“Informasi ini dapat menjadi dasar melakukan tindakan cepat menjaga rantai pasokan dan distribusi hasil perikanan antar daerah bahkan antar pulau di tanah air,” katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com