Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Covid-19, Bank Mandiri Akui Kesulitan Proyeksi dan Revisi Target

Kompas.com - 08/06/2020, 17:05 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Royke Tumilaar mengaku kesulitan merevisi dan memproyeksi target yang telah ditetapkan perseroan pada 2020 ini.

Kesulitan itu tak lain karena dampak virus Covid-19 yang menimbulkan ketidakpastian dan kerentanan pada ekonomi RI dan ekonomi global.

"Segala sesuatu ketidakpastiannya masih banyak. Masing-masing wilayah bisa berbeda (ketentuan) PSBB-nya. Jadi kami kesulitan menyusun target dan merevisi target," kata Royke dalam konferensi video, Senin (8/6/2020).

Baca juga: Kuartal I 2020, Laba Bank Mandiri Tumbuh Jadi Rp 7,92 Triliun

Kendati demikian, bank bersandi saham BMRI ini akan terus berusaha tumbuh dan menyesuaikan bisnis dengan kondisi saat ini. Royke mengaku, saat ini perbankan masih fokus untuk merestrukturisasi kredit para nasabah.

"Kami ingin tumbuh, bukan tidak mau. Prioritas kami sekarang adalah restrukturisasi dan kita akan menyesuaikan kalau situasi bisa memulai (untuk) melakukan penyesuaian. Pertumbuhan pasti kami coba secara selektif," ucap Royke.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Strategi BMRI, Silvano Winston Rumantir mengungkap, perseroan tengah menyusun kembali (merevisi) Rencana Bisnis Bank (RBB) serta Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

Akhir Juni nanti, pihaknya akan menyampaikan revisi itu kepada Otoritas Jasa Keuangan.

Baca juga: 292.000 Debitor Sudah Direstrukturisasi, Bank Mandiri Optimistis NPL Terjaga

Adapun agar berkinerja positif di masa pandemi, Bank Mandiri bakal mendukung debitur sehat dan merupakan penimpin pasar di industri, seperti industri FMCG, farmasi, dan telekomunikasi.

"Strategi kami perlu disesuaikan dengan kondisi pandemi. Di kuartal I 2020, eksposur kami ke farmasi naik 16,8 persen (yoy), FMCG naik 6,9 persen (yoy), dan telekomunikasi naik sehat 44 persen (yoy). Jadi kami akan fokus ke sektor yang kami anggap resilience," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com