JAKARTA, KOMPAS.com – Deputi Bidang Kerja Sama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Wisnu Wijaya Soedibjo meyakini, kemitraan komprehensif di bidang ekonomi antara Indonesia-Australia (IA-CEPA), bisa mendorong pertumbuhan investasi di kedua negara selama fase pemulihan Covid-19.
Ia menyebut kerja sama ini bisa memberikan peluang bagi pelaku usaha daerah untuk memasarkan produknya ke Australia dan juga berkolaborasi sebagai mitra lokal bagi investor Australia yang berinvestasi di Indonesia.
"Melalui perjanjian ini diharapkan dapat mendorong penyebaran investasi yang lebih merata ke seluruh Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (8/6/2020).
Baca juga: Kuartal I 2020, Laba Bank Mandiri Tumbuh Jadi Rp 7,92 Triliun
Ia juga menyebut bahwa Australia merupakan investor terbesar ke 10 pada periode Januari-Maret 2020 dengan total investasi sebesar 86 juta dollar AS atau sekitar Rp1,2 triliun dengan jumlah 324 proyek investasi.
Sementara itu Duta Besar RI Kristiarto S. Legowo mengatakan hubungan antara Indonesia dan Australia saat ini masih terjalin dengan baik walaupun ada pandemi Covid-19.
Ia menyakini, kerja sama IA-CEPA antara Indonesia dan Australia akan menguntungkan kedua negara.
Baca juga: Tahap I, Hanya 15 Persen Pegawai Kemenkeu Diizinkan Kerja dari Kantor
Nantinya kta dia, implementasi IA-CEPA mencakup beberapa sektor penting seperti layanan keuangan, inovasi makanan, desain mode dan perhiasan, standar makanan dan obat, produk herbal dan spa.
Sedangkan Direktur IIPC Sydney Henry Rombe menyampaikan, di tengah kondisi ekonomi dunia yang belum kembali pulih, implementasi IA-CEPA merupakan salah satu solusi untuk membangkitkan kembali aktivitas di sektor ekonomi, khususnya dalam hal investasi dan perdagangan antara Indonesia dan Australia.
"Sebagai perwakilan BKPM di Australia, adanya IA-CEPA bisa memberikan peluang kerja sama dalam investasi lebih besar bagi kedua negara. Dan tidak hanya sekedar investasi, namun juga meningkatkan competitiveness dan skill tenaga kerja Indonesia," kata dia.
Baca juga: Terminal Jabodetabek Kembali Layani Bus AKAP, Kecuali Dua Terminal ini
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.