Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag: Impor Bahan Baku dan Barang Modal yang Anjlok Harus Diwaspadai

Kompas.com - 08/06/2020, 19:30 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemenperin menengarai turunnya permintaan impor bahan baku dan barang modal akibat aktivitas perindustrian dalam negeri stagnan selama masa pandemi virus corona (Covid-19).

"Dengan indikator penurunan impor bahan baku dan barang modal ini perlu kita waspadai karena menunjukkan kegiatan industri dalam negeri kita tidak terlalu bergerak. Jadi, tidak terlalu bergerak dan terganggu," ujar Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Srie Agustina dalam webinar virtual, Senin (8/6/2020).

Srie menjelaskan, bila melihat neraca perdagangan dalam kurun waktu Januari hingga April 2020, masih mencatatkan surplus sebesar 2,2 juta dollar AS. Surplus ini berasal dari ekspor sebesar 53,9 miliar dollar AS, naik tipis 0,44 persen.

Baca juga: Pertamina Beberkan Alasan Indonesian Masih Membutuhkan Impor BBM

"Sementara kalau kita lihat impor di April 2020, ternyata menurun cukup dalam, minus 18,6 persen," ucapnya.

Berdasarkan golongan penggunaan barang, impor Indonesia dari periode tersebut terdiri dari impor bahan baku dengan pangsa pasar 75,5 persen, impor modal 15,1 persen, dan konsumsi 9,4 persen.

Nilai impor bahan baku selama periode Januari hingga April 2020, mencapai 39,05 miliar dollar AS atau turun 7,3 persen dibanding tahun lalu. Adapun impor barang juga menurun sebesar 14,1 persen.

Baca juga: Impor Sayuran Melonjak, Ini Penjelasan Kementan

"Nilai impor barang konsumsi yang ternyata tidak mengalami jauh perubahan dibanding Januari-Maret 2019. Namun, kita senang pemerintah bisa mengendalikan impor barang konsumsi dan tidak mengalami peningkatan berarti dibanding tahun lalu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com