Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenperin Sebut 5 Industri Ini Bakal Topang Ekonomi Nasional di Masa New Normal

Kompas.com - 15/06/2020, 12:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Dadi Mahardi mengatakan, ada lima industri diharapkan mampu mendorong perekonomian nasional di saat fase new normal.

Dia menyebut kelima industri tersebut mampu menopang pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020. Kuarta II ini diproyeksikan akan tertekan lebih dalam, dibandingkan kuartal sebelumnya.

"Industri yang dimaksud adalah industri pertanian, industri manufaktur, industri kesehatan, industri obat-obatan dan alat kesehatan, serta industri digital," kata Dadi dalam diskusi virtual Balai Diklat Denpasar Kemenperin, Senin (15/6/2020).

Baca juga: Relokasi Industri AS, Ini Sektor yang Dibidik Indonesia

Kemenperin juga terus mengupayakan pemulihan industri manufaktur agar tetap produktif. Seiring upaya tersebut, Kemenperin telah mengeluarkan Surat Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI). Terutama industri yang terkait langsung dengan aspek ekonomi serta sosial.

"Tentunya pelaksanaan IOMKI tetap mengacu terhadap protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Kemenperin telah menyiapkan aturan aktivitas industri pada masa new normal agar dapat produktif," ucapnya.

Untuk itu, lanjut Dadi, dilakukan kerja sama dengan pelaku usaha dan industri untuk menyusun insentif industri manufaktur. Upaya lain yang sedang dilakukan pemerintah melalui Kemenperin adalah melakukan koordinasi dan kolaborasi insentif dengan berbagai stakeholder, termasuk pemerintah daerah di seluruh Indonesia.

Dadi menuturkan lebih lanjut bahwa pemerintah daerah khususnya pada bidang industri memiliki peran yang sangat penting dalam upaya penanggulangan Covid-19 serta sebagai pendorong kinerja industri di daerah agar industri dapat produktif dan berkembang dengan baik

Pada pertengahan Mei tadi, Kemenperin telah melakukan knowledge transfer kepada aparatur setingkat industri kepala dinas dan bidang industri pada 34 provinsi di seluruh Indonesia. Kegiatan ini sebagai upaya sinkronisasi aparatur di pusat dan di daerah,

"Hal tersebut terkait pengembangan dan pembinaan industri pada masa pandemi Covid-19 dan memulai fase new normal." ujarnya.

Baca juga: Menperin Surati PLN Minta Keringanan Pembayaran Listrik untuk Industri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com