Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMKM Kuliner Disarankan Gabung di Cloud Kitchen, Apa Itu?

Kompas.com - 17/06/2020, 20:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsep dapur kolektif atau cloud kitchen ternyata menawarkan manfaat yang sangat besar bagi UMKM.

Konsep yang mulai dikembangkan oleh penyedia layanan pesan antar makanan, seperti GoFood, GrabKitchen maupun Kulina itu tidak hanya menawarkan peluang memperluas pasar tetapi memperluas pasar tapi juga kesempatan memaksimalkan profit.

Hal itu, disampaikan oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara.

Baca juga: Nielsen: Go-Food dan Grabfood Juarai Layanan Pesan Antar di Indonesia

Analisa itu didasarkan pada pengamatannya selama masa pandemi Covid-19 ini di mana prospek layanan pesan-antar (delivery) itu sangat cerah karena konsep work from home yang diterapkan pemerintah justru memicu permintaan terhadap layanan pesan-antar makanan.

“Ini sangat solutif buat UMKM yang ingin memulai bisnis kuliner. Inovasi cloud kitchen ini mirip factory sharing yang berlaku di industri. Jadi ini salah satu perwujudan sharing economy dan momentumnya sangat pas di era pandemi karena sekarang banyak yang bekerja dari rumah. Prospek pesan-antar makanan sangat cerah,” katanya, Selasa (16/6/2020).

Konsep cloud kitchen mirip dengan pujasera tapi bedanya hanya melayani pesan-antar makanan. Melalui cloud kitchen, UMKM tetap menjadi pemilik atas bisnis tersebut tetapi mendapatkan bantuan teknologi dan fasilitas dapur dari para penyedia layanan delivery.

Baca juga: Beli Makanan Pakai Layanan Pesan Antar? BPOM Minta Anda Perhatikan Ini

Bhima memperhitungkan bahwa dengan bergabung di konsep cloud kitchen, UMKM yang baru memulai bisnis dapat menghemat biaya operasional karena komponen biaya pembelian peralatan dan sewa tempat itu dapat mencapai 70-80 persen total biaya investasi mereka.

Dengan bergabung di cloud kitchen, UMKM menjadi minim risiko, karena mereka terbebas dari beban bayar sewa atau renovasi bangunan, beban biaya penyediaan ruang makan bagi mereka yang ingin menyantap makanan di tempat, dapat melayani konsumen lebih cepat serta infrastruktur dapur yang sudah siap.

“Sebaiknya mereka bergabung dengan cloud kitchen ini karena keberadaan mereka itu tidak akan menggerus pasar (UMKM) itu sendiri melainkan bisa memunculkan wirausahawan kuliner. Pasar kita itu luas sekali, ada 260 juta penduduk, sementara rasio kewirausahaan baru 3,1 persen,” jelas Bhima.

Namun demikian Bhima mengingatkan bahwa UMKM juga perlu mengembangkan ciri khas yang membedakan restoran mereka agar mereka mampu bertahan dan segmentasi pasar juga menjadi tidak jenuh.

 

Sementara itu, konsep cloud kitchen yang diperkenalkan GoFood menawarkan potensi bisnis yang besar bagi UMKM.

Baca juga: Kembangkan Cloud Kitchen, GoFood Akselerasi UMKM Kuliner Indonesia

Gojek dalam hal ini mempersiapkan teknologi dan seluruh perlengkapan dapur, sementara mitra UMKM tetap dapat mengelola bisnis dengan pegawai serta kepemilikan berada di bawah kendali pengusaha UMKM itu sendiri.

Bahkan di bawah bendera GoFood, konsep cloud kitchen yang hanya fokus di layanan delivery saja ini membantu mitra UMKM untuk terus tumbuh meski dengan modal minimal.

Dengan jaringan distribusi luas yang dimiliki Gojek, UMKM ini dapat lebih siap melayani pelanggan di era new normal di mana pelanggan diyakini masih akan memilih layanan pesan-antar makanan.

Hingga saat ini, Go-Food telah mengelola 27 lokasi cloud kitchen yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, dan Medan. Seluruh jajaran karyawan resto yang bergabung di cloud kitchen ini merupakan karyawan dari mitra usaha GoFood.

Baca juga: Jaga Kualitas dan Keamanan Makanan, Begini Standar Higienitas GrabKitchen

Tidak hanya Gojek yang melalui Go-Food-nya merambah ke layanan ini, Grab juga membawa konsep cloud kitchen melalui GrabKitchen.

GrabKitchen ini menawarkan peluang ekspansi ke wilayah-wilayah baru serta membuka kesempatan untuk menjangkau lebih banyak konsumen melalui pemanfaatan teknologi dan data. Saat ini GrabKitchen telah hadir di Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, dan Bali.

Sementara itu, selain kedua aplikator tersebut di atas, Kulina juga ikut mengembangkan konsep cloud kitchen. Kulina dikenal sebagai marketplace yang menghubungkan pemilik katering dan restoran dengan para pelanggan di area Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan akan segera hadir di kota Surabaya dan sekitarnya.

Pemilik katering dan restoran bisa menyiapkan makanan tanpa perlu merasa khawatir dengan manajemen pesanan dan pelanggan bisa menikmati pengalaman kuliner yang mudah dan nyaman. (Dina Mirayanti Hutauruk)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Banyak manfaat, ekonom sarankan UMKM kuliner gabung di cloud kitchen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com