Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Cegah Rugi Akibat Gagal Panen, Kementan Ajak Petani Gunakan Asuransi

Kompas.com - 21/06/2020, 18:28 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktorat Jendral (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy menilai, pemanfaatan asuransi pertanian penting untuk dilakukan oleh petani dan peternak. 

Asuransi, jelas Sarwo Edhy, dapat mencegah kerugian besar apabila usaha tani atau ternak mengalami gagal panen.

Mereka dapat mengajukan klaim dan mendapat penggantian dari perusahaan asuransi. Agar tidak memberatkan, asuransi dapat disinergikan dengan KUR. 

“Setiap petani yang mendapatkan pembiayaan KUR, harus mendaftar asuransi pertanian, khususnya untuk asuransi usaha tani padi (AUTP) dan asuransi usaha ternak sapi atau kerbau (AUTS atau K),” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (21/06/2020).

Adanya asuransi, lanjutnya, memberi jaminan terhadap keberlangsungan usaha tani dan ternak. Kredit yang diajukan baik petani maupun peternak tidak akan mengalami gagal bayar ketika usaha tani mengalami kegagalan panen. 

Baca juga: Maksimalkan Produktivitas Pertanian, Kementan Optimalkan Lahan yang Sudah Ada

Ia menambahkan, ada dua jenis asuransi pertanian yang bisa dimanfaatkan, yakni AUTP dan AUTS atau K.

"Untuk AUTP, premi yang harus dibayarkan sebesar Rp 180.000 per hektare per MT (musim tanam). Nilai pertanggungan sebesar Rp 6 juta per hektare per MT," katanya.

Kemudian, ia menjelaskan, untuk premi pada AUTS atau K sebesar Rp 200.000 per ekor per tahun.

"Nilai pertanggungan terbagi menjadi tiga. Untuk ternak mati nilai pertanggungannya sebesar Rp 10 juta per ekor, ternak potong paksa Rp 5 Juta per ekor, dan kehilangan Rp 7 juta," jelas Edhy seperti dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Kementan Dukung Pemda Ambil Sikap Tegas Tolak Alih Fungsi Lahan

Menyediakan manfaat penggantian dengan skema tersebut, Kementan berharap para petani di daerah terdorong untuk memanfaatkan asuransi sebagai mengantisipasi kerugian.

Senada dengan Edhy, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengimbau petani untuk selalu bersiap mengantisipasi gangguan yang mungkin terjadi pada usahanya.

Imbauan ini disampaikan lantaran lahan pertanian disejumlah daerah terancam gagal panen. Penyebabnya adalah bencana dan serangan hama.

“Langkah antisipatif harus dimiliki petani. Mereka harus menjaga agar pertanian tidak terganggu dan mereka pun tidak mengalami kerugian," kata pria yang akrab disapa SYL tersebut. 

Baca juga: Optimasi Lahan Jadi Strategi Kementan Tingkatkan Produksi Pangan, Apa Itu?

Menurut SYL, memanfaatkan asuransi ini menjadi salah satu langkah antisipasi yang paling memungkinkan untuk dilakukan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Bakal Diumumkan Hari Ini, Ekonomi Indonesia Diramal Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

Whats New
Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Panduan Bayar Tagihan IndiHome di Indomaret dan Alfamart

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com