JAKARTA, KOMPAS. com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, di tengah pelemahan ekonomi dunia akibat pandemi Covid-19, bisnis di sektor pertanian menjadi yang paling menjanjikan.
Sekalipun penutupan wilayah terjadi di sejumlah daerah bahkan negara, namun seluruh penduduknya tetap membutuhkan pangan.
"Saat Covid seperti ini, sampai dua tahun ke depan, menurut saya bisnis yang paling menjanjikan hanya pertanian, binis lainnya belum tentu," ujar dia dalam webinar BNI: Percepatan Sektor Ekonomi Pemenang Fase New Normal, Rabu (8/7/2020).
Baca juga: KAI Tambah Perjalanan Tujuan Bandung, Malang, dan Surabaya, Simak Jadwalnya
Selain sebagai kebutuhan pokok, kata dia, pangan juga menjadi penting bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi guna menjaga daya tahan tubuh di tengah pandemi.
Oleh sebab itu, permintaan terhadap produk pertanian dinilai akan terus meningkat, terlebih ketika vaksin atau obat khusus Covid-19 belum ditemukan.
"Salah satu yang tetap eksis dan dibutuhkan dalam situasi sekrisis apapun adalah makanan. Oleh karena itu pertanian menjadi sangat penting," kata Syahrul.
Baca juga: Sri Mulyani Usulkan Redenominasi Rupiah Masuk Prolegnas 2020-2024
Ia mencontohkan, ketika sebagian besar orang saat ini menghabiskan waktunya dengan di rumah saja, banyak diantaranya memilih untuk bercocok tanam kecil-kecilan. Ternyata ini memberikan keuntungan tersendiri ketika mereka berhasil menjual ke lingkungan sekitar.
"Bahkan mereka bisa mendapatkan Rp 500.000-Rp 700.000 per bulan, padahal ini hanya tanaman biasa (di sekitar rumah)," kata dia,
Oleh karena itu, bila bisnis pertanian digarap lebih serius dengan cakupan lahan yang luas, tentu akan memberikan keuntungan yang sangat besar dan mendukung perekonomian.
Baca juga: Kemenkeu Hentikan Sementara Rekrutmen CPNS dan Mahasiswa STAN