Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IA-CEPA Berlaku, Apa Saja Keuntungannya bagi Indonesia?

Kompas.com - 10/07/2020, 17:07 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan ada sejumlah keuntungan yang bisa didapatkan Indonesia melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Australia (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA).

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, perjanjian yang mulai berlaku sejak 5 Juli 2020 tersebut bukan hanya soal perdagangan barang. Tapi juga mencakup investasi, perdagangan jasa, kerjasama ekonomi, serta ketentuan legal dan kompetisi.

"Cakupan IA-CEPA yang komperhensif ini memberikan manfaat bagi ekonomi Indonesia," kata dia dalam konferensi pers di Kemendag, Jakarta, Jumat (10/7/2020).

Baca juga: IA-CEPA Berlaku, Australia Bisa Ekspor 575.000 Sapi ke Indonesia

Dia menjelaskan, manfaat yang bisa didapatkan adalah peningkatan akses barang dan jasa. Pada perdagangan barang, IA-CEPA memberi kemudahan dalam hal tarif bea masuk, sehingga seluruh produk Indonesia yang masuk ke pasar Australia akan menikmati tarif 0 persen.

"Pada perdagangan jasa, perjanjian memfasilitasi perpindahan orang mengenai jasa-jasa profesional Indonesia," tambah Agus.

Manfaat lainnya, mendorong investasi Australia masuk ke Tanah Air dan bersifat jangka panjang. Agus bilang, Indonesia tak bisa hanya mengandalkan pendanaan dari dalam negeri untuk mendorong perekonomian, sehingga memang perlu investasi dari negara lain.

"Perdagangan dan investasi saling terkait, jika investasi maju maka perdagangan juga maju, begitu pula sebaliknya," kata dia.

Kemudian, mendapatkan manfaat pembangunan sumber daya manusia (SDM). Lewat IA-CEPA akan dilakukan program-program kerjasama ekonomi, seperti pendidikan vokasional dan magang yang disusun berdasarkan kebutuhan sektor industri Indonesia.

Juga adanya manfaat economic powerhouse, yakni konsep kolaborasi antara Indonesia-Australia dengan memanfaatkan keunggulan negara masing-masing untuk menyasar pasar di kawasan atau di negara ketiga.

Baca juga: Ekspor Perdana, Produk Dua Kelinci Tembus Pasar Australia

Contohnya, industri makanan olahan berbahan dasar daging yang didatangkan dari Australia. Pengolahan daging akan dilakukan di Indonesia dengan tujuan pemasaran ke Timur Tengah.

Demikian juga gandum seperti mi instan yang dengan bahan baku gandum Australia akan mendapatkan ongkos produksi yang lebih rendah sehingga dapat bersaing di pasar global.

Konsep ini juga dapat diterapkan pada industri lainnya seperti industri kesehatan, software, perfilman, hingga animasi.

"Keseluruhan manfaat yang didapatkan ini saling mendukung satu sama lain, bukan hanya sekedar ekspor tapi juga bagaimana perjanjian ini mampu mendorong roda ekonomi semakin kokoh," ujar Agus.

Baca juga: Pertama Kalinya dalam 29 Tahun, Australia Mengalami Resesi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com