Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Saham-saham yang Diuntungkan Perpanjangan PSBB Transisi

Kompas.com - 17/07/2020, 05:24 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk kembali memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada masa transisi selama dua pekan atau 14 hari.

PSBB transisi diperpanjang terhitung sejak 17 Juli sampai 30 Juli 2020.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menandatangani keputusan gubernur mengenai perpanjangan PSBB masa transisi tersebut. PSBB transisi diperpanjang karena Jakarta dinilai belum aman dari penyebaran Covid-19.

Baca juga: Diproyeksikan Menguat, Simak Saham Rekomendasi Hari Ini

Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada melihat, pelaku pasar sudah mulai terbiasa dengan adanya keputusan kebijakan-kebijakan tersebut, terlebih jika dilihat dari kondisi riil di lapangan saat ini. Sehingga, keputusan tersebut tidak akan banyak berpengaruh untuk pasar.

"Apalagi kalau lihat dari PSBB sebelumnya, dimana meski ada PSBB namun tidak seperti ada PSBB, aktivitas publik masih berjalan," kata Reza kepada Kontan.co.id, Kamis (16/7/2020).

Reza menjelaskan, perpanjangan PSBB masa transisi ini akan berdampak positif untuk sektor-sektor yang sama seperti sebelumnya, yakni seputar sektor barang konsumsi, telekomunikasi, menara, dan media.

Oleh sebab itu, dia menyarankan pelaku pasar untuk mencermati saham-saham seperti TLKM, ISAT, EXCL, TBIG, ICBP, dan GGRM.

Baca juga: PSBB Dilonggarkan, Aplikasi KPR Mulai Naik Sejak Juni 2020

Di lain sisi, sektor seperti transportasi, properti, dan pariwisata masih belum dapat pulih dengan perpanjangan PSBB masa transisi ini. Reza merekomendasikan investor untuk wait and see lebih dulu saham-saham dari sektor ini sembari melihat perkembangan di kuartal II dan kuartal III 2020.

Sebelumnya, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memprediksi, pemerintah akan melanjutkan PSBB masa transisi dan tidak mengambil keputusan untuk memperketat PSBB.

Dia bilang, apabila penerapan PSBB kembali diperketat akan berdampak negatif terhadap sejumlah sektor usaha, tak terkecuali untuk pasar modal Indonesia.

 

"Kalau kami melihat, daya beli sudah mengalami cukup pelemahan, kemudian survei kegiatan usaha juga babak belur, jadi tidak bisa kalau ditutup lagi," ujarnya, Kamis (16/7/2020).

Nico menambahkan, jika PSBB ditiadakan maka semua sektor tentu akan kembali menggeliat dari sektor properti, otomotif, atau ritel.

Pada perdagangan Kamis, sektor barang konsumsi mencatat kenaikan terbesar yakni 2,52 persen. Selanjutnya sektor manufaktur naik 1,63 persen, sektor aneka industri naik 1,29 persen, sektor infrastruktur menguat 0,49 persen, sektor industri dasar menanjak 0,28 persen.

Sedangkan, sektor konstruksi dan properti melemah 0,81 persen, sektor perkebunan turun 0,63 persen, sektor tambang turun 0,43 persen, sektor perdagangan dan jasa tergerus 0,24 persen, dan sektor keuangan melemah 0,15 persen. (Ika Puspitasari)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Diuntungkan oleh perpanjangan PSBB, simak rekomendasi saham-saham berikut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com