LONDON, KOMPAS.com - Perekonomian Inggris kehilangan 730.000 pekerja sejak pendami virus corona memukul kinerja bisnis sejak Maret 2020. Dikutip dari CNN, Rabu (12/8/2020) pekerja muda, tua, hingga wirausahawan adalah yang paling terdampak dalam krisis yang menyebabkan kenaikan jumlah pengangguran ini.
Kantor Statistik Nasional (ONS) setempat mengatakan, terjadi kemerosotan jumlah pekerja dengan usia di atas 65 tahun. Hal tersebut terlihat dari penurunan daftar slip gaji perusahaan selama periode April hingga Juni 2020. Di sisi lain, pekerja dengan usia di bawah 24 tahun juga mengalami penurunan jumlah.
Kemorosotan jumlah pekerja pada kuartal II tahun ini merupakan yang terbesar sejak resesi besar terjadi di 2009 lalu. Pasalnya, kebijakan isolasi total atau lockdown mengharuskan toko-toko yang bukan penyedia kebutuhan harian, restoran, sehingga para pelaku usaha mengalami penurunan pendapatan yang cukup tajam.
Baca juga: Menko Airlangga Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2020 Minus 0,49 Persen
Selain itu, jumlah wirausahawan pun mengalami penurunan di kuartal II tahun ini, sementara jumlah orang yang mengklaim jaminan penganguran termasuk mereka yang bekerja kurang dari waktu yang seharusnya pada periode Maret hingga Juli mencapai 2,7 juta orang.
"Jumlah jam dalam bekerja terus menurun dan mencapai titik terendah baik secara tahunan maupun secara kuartalan," kata ONS dalam keterangannya.
Pandemi virus corona menyebabkan Inggris mengalami kemerosotan kinerja perekonomian terdalam sejak hampir satu abad terakhir. Banyak perusahaan besar Inggris, termasuk British Airways dan BP memangkas hingga 100.000 karyawan. Dikhawatirkan jumlah tersebut akan terus meningkat lantaran banyak program pemerintah yang berakhir di Oktober mendatang.
Baca juga: [POPULER MONEY] Informasi Lengkap tentang Subsidi Gaji Rp 600.000
Banyak perusahaan di sektor ritel dan pelayanan yang saat ini tengah berjuang untuk bisa bertahan.
Meski ada pengurangan jumlah pekerja, tingkat pengangguran Inggris secara garis besar tidak berubah, atau berada di kisaran 3,9 peersen. Sebab, angka tersebut tidak meliputi mereka yang tidak bekerja namun sedang tidak mencari kerja, atau mereka yang sedang dirumahkan sementara waktu.
Untuk diketahui, sebanyak 7,5 juta orang di Inggris telah dirumahkan hingga Juni, dengan lebih dari 3 juta di antaranya telah dirumahkan lebih dari tiga bulan terakhir.
Baca juga: Pemerintah Cari UMKM Calon Penerima BLT Rp 2,4 Juta
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.