Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citibank Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Semester I 2020

Kompas.com - 13/08/2020, 19:08 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada semester I 2020, Citibank melaporkan laba bersih sebesar Rp 1,4 triliun.

Perolehan laba bersih ini didorong oleh kinerja positif perusahaan, dalam hal pencatatan Return on Equity dan Return on Assets sebesar masing-masing 15,5 persen dan 4 persen.

Dalam kondisi ketidakpastian akibat pandemi Covid-19, Citibank mencatatkan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 26 persen.

 

Baca juga: Lebaran, Transaksi Kartu Kredit Citibank Diprediksi Tumbuh 10 Persen

Sementara itu, selama semester I tahun 2020, jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) juga meningkat sebesar 8,4 persen menjadi Rp 59 trilliun.

Di sisi lain, Citibank melaporkan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang relatif stabil di angka 78,5 persen, serta Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) sebesar masing-masing 232 persen dan 132 persen.

Citibank juga menjaga kualitas kredit, dengan tingkat rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) Gross dan Net masing-masing sebesar 2,5 persen dan 0,3 persen.

CEO Citibank Batara Sianturi mengatakan, situasi pandemi ini, memndorong perusahaan untuk terus berkomitmen menjaga tingkat likuiditas.

Baca juga: Kuartal I 2019, Laba Citibank Indonesia Melonjak 44 Persen

Ia memastikan, saat ini kapasitas neraca perseroan memiliki kemampuan tinggi untuk terus melayani serta mendukung kebutuhan finansial nasabah.

“Dengan penekanan yang kuat pada manajemen resiko, serta keselamatan dan kesehatan para karyawan serta nasabah, kami siap dengan berbagai kemungkinan skenario yang akan terjadi serta berkomitmen untuk terus melayani dengan memegang prinsip kehati-hatian,” kata Batara dalam siaran media, Kamis (13/8/2020).

Sementara itu, dari lini institutional banking, Batara memastikan perusahaan akan terus membantu klien dalam menavigasi volatilitas di pasar serta menjadi mitra yang stabil dalam lingkungan ekonomi seperti saat inii.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com