BEIJING, KOMPAS.com - Amerika Serikat dan China telah sepakat untuk kembali diskusi mengenai perdagangan dalam beberapa hari mendatang.
Mengutip Reuters, Jumat (21/8/2020), Kementerian Perdagangan China menuturkan, pembicaraan diperlukan untuk mengevaluasi kemajuan kesepakatan perdagangan fase 1 setelah 6 bulan lamanya setelah berlaku pada Februari.
Juru bicara kementerian, Gao Feng menyatakan hal tersebut dalam briefing mingguan yang diadakan secara online. Sayang, dia tidak menjelaskan lebih lanjut.
Baca juga: Apple Hapus 29.800 Game Asal China, Kenapa?
Pernyataan juga dilayangkan usai Kepala Staf Gedung Putih, Mark Meadows mengatakan tidak ada pembicaraan perdagangan tingkat tinggi baru antar kedua negara yang dijadwalkan, meski keduanya sepakat menerapkan kesepakatan Fase 1.
Kesepakatan perdagangan fase 1, yang dicapai pada 15 Januari, dipandang sebagai terobosan besar setelah perselisihan perdagangan selama dua tahun antara dua ekonomi terbesar dunia.
Kesepakatan juga menetapkan target ambisius China, yang secara tajam ingin meningkatkan pembelian pertanian dan barang-barang manufaktur AS.
Kendati demikian, hubungan kedua negara dengan cepat memburuk setelah terjadi pandemi Covid-19 dan diberlakukannya Undang-Undang Keamanan Nasional baru oleh China di Hong Kong.
Baca juga: RI Perlu Cermati 4 Risiko Global, dari Resesi hingga Perang Dagang
Baik China maupun AS melayangkan ancaman dan sanksi pada individu dan bisnis, salah satunya terjadi pada platform video asal China, TikTok.
Data statistik resmi juga menunjukkan impor China atas pertanian AS dan barang-barang manufaktur, energi, dan layanan masih jauh dari target peningkatan sebesar 77 miliar dollar AS di tahun pertama.