Direktur Utama BRI Sunarso menambahkan, semula perseroan khawatir terkait amsalah likuiditas akibat pemberlakuan restrukturisasi kredit.
Namun demikian, meskipun banyak pembayaran pokok yang tertunda, ternyata demand kredit belum mampu mengimbangi pertumbuhan dana masyarakat.
Sunarso mengatakan, kredit BRI tumbuh hampir 4 persen, di atas rata-rata industri yang hanya mampu tumbuh 1,49 persen. Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan tumbuh 12 persen.
Baca juga: Semester I-2020, Laba Bersih BRI Menyusut 36,8 Persen
"LDR (loan to deposit ratio/rasio kredit terhadap DPK) kita ternyata hanya 85 persen, ini artinya yang semula kita takut likuiditas terdampak akibat restrukturisasi kredit, ternyata begitu kredit direstrukturisasi, memang benar pembiayaan pokok menjadi ditunda, tapi ternyata demand kredit itu belum mampu mengimbangi pertumbuhan dana masyarakat,” jelas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.