Pertama, yang harus kamu lakukan adalah menyisihkan waktu yang telah dijadwalkan untuk membahas masalah keuangan secara teratur.
Percakapan yang terencana ini lebih efektif karena kedua pasangan dapat mempersiapkan dan mengantisipasi diskusi yang akan datang.
Persiapan ini mengarahkan percakapanmu menjadi lebih tenang dan konstruktif. Percakapan yang terencana ini juga membantu pasangan melihat tantangan keuangan sebagai masalah bersama.
Baca juga: Sebelum Kelola Keuangan Bersama Pasangan, Pertimbangkan 3 Hal Ini
Kemudian, perspektif bersama ini menghasilkan kolaborasi yang lebih besar. Pada akhirnya, pemulihan finansial berlangsung cepat dan konflik hubungan menjadi lebih sedikit.
Pola pikir menunggu menghalangi banyak orang secara proaktif mengelola karirnya selama masa krisis. Mereka tetap bersama perusahaan karena loyalitas, kenyamanan, dan keamanan kerja yang tidak selalu terjamin.
Dengan mencari peluang kerja, individu dapat menegaskan nilai mereka, menguji lingkungan ekonomi, dan membuat keputusan berdasarkan informasi mengenai situasi kerja mereka saat ini.
Ketika ekonomi bergerak turun, banyak orang menahan diri untuk mulai berbisnis kecil-kecilan. Padahal selama krisis berlangsung, penurunan dapat menjadi peluang sempurna untuk mengakses kredit yang lebih murah dan mendapat banyak diskon.
Baca juga: Milenial Mau Buka Usaha, Sandiaga Uno: Hindari Pinjol Abal-abal
Banyak program pemerintah yang digontorkan selama resesi untuk mendorong wirausahawan memulai bisnis kecil.
Selain itu, karena sebagian besar resesi berlangsung singkat, memulai bisnis selama penurunan ekonomi berlangsung dapat dengan cepat membuahkan hasil ketika ekonomi mulai tumbuh lagi.