Adapun untuk pola pemanenan air melalui embung pertanian nantinya akan diarahkan supaya menambah ketersediaan air dalam aktivitas bercocok tanam.
Menurut Sarwo, embung juga dapat memperlambat laju aliran permukaan dengan meresapkan air sehingga tidak hanya berfungsi sebagai irigasi.
“Teknologi ini dianggap efektif karena secara teknis dapat menampung volume air dalam jumlah relatif besar dan dapat mengairi areal yang relatif luas,” jelasnya.
Pembangunan embung sendiri merupakan kegiatan yang bisa menambah adaptasi melalui pengembangan embung pertanian, karena lokasinya cukup dekat dengan kawasan pertanian.
Baca juga: Kementan Dorong Petani Subang Ikut Asuransi untuk Jaga Lahan Pertanian
Lebih dari itu, pembangunan embung juga merupakan upaya pengelolaan air yang tepat guna, murah, dan spesifik lokasi.
Hal yang paling penting dari pembangunan embung adalah dapat mengatur dengan baik ketersediaan air untuk memenuhi water demand atau kebutuhan pengairandi tingkat usaha tani.
“Pola konservasi air yang sederhana tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan petani, yaitu menampung air limpasan atau dari mata air, dan atau meninggikan muka air dalam skala,” imbuhnya.
Meski demikian tak semua lahan bisa dijadikan embung. Sebab ada beberapa syarat yang wajib dipenuhi agar suatu lokasi dapat dibangun sebagai embung.
Pertama, tekstur tanah sebaiknya lahan dengan tanah liat berlempung. Kedua, kemiringan lahan areal pertanaman diantara 8-30 persen.
Tujuannya agar limpahan air permukaan dapat dengan mudah mengalir ke dalam area embung, sehingga mudah disalurkan ke petak-petak tanaman.
Syarat paling terakhir adalah dekat dengan saluran air yang ada di sekitarnya atau memiliki daerah curah hujan cukup tinggi.
Baca juga: Maksimalkan Program Food Estate dengan Alsintan, Kementan Akan Libatkan Milenial
Sebagai informasi tambahan, embung juga dapat dimanfaatkan untuk menampung air hujan dan aliran permukaan pada wilayah sekitarnya.
Embung dapat pula menampung dari sumber air lainnya yang memungkinkan, seperti, mata air, parit, sungai-sungai kecil dan sebagainya
Hal itu pun sesuai dengan peran embung dalam menyediakan sumber air sebagai suplesi irigasi terutama di musim kemarau.
Irigasi yang dimaksud antara lain untuk pengairan tanaman palawija, hortikultura (budidaya tanaman) semusim, tanaman perkebunan semusim, dan peternakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.