Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pengusaha Sepatu Kulit dari Bandung, Awalnya "Reseller" Kini Beromzet Ratusan Juta

Kompas.com - 10/10/2020, 17:08 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tekad yang kuat dan mau terus belajar menjadi salah satu kunci utama dalam berwirausaha.

Seperti yang diyakini Muhammad Yuqa Reynaldo yang membuka usaha di bidang sepatu kulit yang diberi nama brand Kenzios.

Yuqa, sapaannya, mengaku dirinya bermodal semangat dan tekad dalam membangun bisnisnya.

Dia bercerita, awalnya hanya resseller yang mencoba menjual sepatu yang didapatkan dari sahabatnya, Ivan. Ketika itu Yuqa memanfaatkan broadcasting melalui BBM (Blackberry messenger) untuk mempromosikan  sepatu-sepatu  tersebut. 

"Jadi sistemnya, saya hanyalah resseler. Saya posting gambar, ada yang tertarik, yah saya jual. Barangnya saya ambil dari sahabat saya itu, jadi memang pure enggak ada modal," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (10/10/2020).

Baca juga: 5 Tips Agar Omzet Bisnis Kuliner Moncer Selama New Normal

Dari usahanya itu, Yuqa awalnya mendapatkan omzet hingga Rp 3,5 juta dalam sebulan. Berangkat dari sana, Yuqa tertarik untuk fokus mengembangkan usahanya tepat pada bulan November tahun 2012.

Dalam bulan pertama sistem penjualan yang ia gunakan masih sama, yaitu masih mengandalkan posting foto melalui BBM. Sembari fokus pada bisnisnya, Yuqa belajar untuk membaca peluang, membaca pasar hingga mencoba menelaah sistem penjualannya.

Hingga pada satu titik, Yuqa tidak lagi mengambil barang dari temannya, tetapi langsung dari pabrik sepatu. Tak lama kemudian, ia membuat brand sepatunya yang diberi nama Kenzios.

Pada saat membuka usaha sepatu Kenziosnya, Yuqa mengeluarkan modal Rp 20 juta. Untuk menyiasati keterbatasan modal, dia membuat beberapa model namun dengan stok sedikit.

"Jadi yang saya banyakin itu modelnya dari pada stoknya. Misalnya ada 7 model tapi 1 modelnya itu hanya 3 stok saja. Hanya sedikit," ucapnya.

Lalu pada tahun 2017, dia mulai berani untuk memproduksi usaha sepatunya sendiri, tanpa mengambil dari pabrik sepatu. Untuk bahan bakunya sendiri seperti kulit, ia dapatkan dari penyuplai yang kini sudah menjadi langganan.

Saat ini pun, Yuqa sudah mempunyai 42 orang karyawan untuk mengelola usaha sepatunya.

Adapun untuk jenis bahan baku yang dipergunakan Yuqa mengaku semuanya berasal dari dalam negeri. Mulai dari bahan baku kulit lokal, sol lokal, hingga lemnya pun juga buatan lokal.

Sementara untuk desain sepatunya dia memanfaatkan jasa freelance untuk mendetailkan desain, lalu proses pembuatan hingga proses jadinya dieksekusi sendiri oleh timnya.

Hingga saat ini Yuqa sudah memiliki 200-an reseller yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Saham Bank Jago 'Ambles' 4,7 Persen, IHSG Hari Ini Berakhir di Zona Merah

Saham Bank Jago "Ambles" 4,7 Persen, IHSG Hari Ini Berakhir di Zona Merah

Whats New
Dorong Pertumbuhan Industri di Batam, PGN Salurkan Gas Bumi Sebesar 10 BBTUD Ke PLN Batam

Dorong Pertumbuhan Industri di Batam, PGN Salurkan Gas Bumi Sebesar 10 BBTUD Ke PLN Batam

Whats New
Pengembangan Pelabuhan Berkelanjutan Tak Mudah, Ini Syaratnya

Pengembangan Pelabuhan Berkelanjutan Tak Mudah, Ini Syaratnya

Whats New
Program Kampung Nelayan Modern di Biak Diharap Bisa Tingkatkan Pendapatan Nelayan

Program Kampung Nelayan Modern di Biak Diharap Bisa Tingkatkan Pendapatan Nelayan

Whats New
Nickel Industries Targetkan Pengurangan Emisi 50 Persen pada 2035

Nickel Industries Targetkan Pengurangan Emisi 50 Persen pada 2035

Whats New
Peran AI Generatif untuk Bisnis Makin Dilirik, Jangan Lupakan soal Keamanannya

Peran AI Generatif untuk Bisnis Makin Dilirik, Jangan Lupakan soal Keamanannya

Whats New
Akuisisi Bisnis Konsumer Citi Rampung, Bos UOB Indonesia: Kami Berharap Dapat Tumbuh Lebih Cepat...

Akuisisi Bisnis Konsumer Citi Rampung, Bos UOB Indonesia: Kami Berharap Dapat Tumbuh Lebih Cepat...

Whats New
Wacana 3 Stasiun Kereta Cepat Whoosh Jarak Berdekatan di Bandung

Wacana 3 Stasiun Kereta Cepat Whoosh Jarak Berdekatan di Bandung

Whats New
Warga Kepri, Penukaran Uang Logam yang Ditarik BI Bisa Dilakukan di Bank Umum

Warga Kepri, Penukaran Uang Logam yang Ditarik BI Bisa Dilakukan di Bank Umum

Whats New
TikTok Shop Bakal Gandeng Tokopedia, Mendag Zulhas: Boleh Dong...

TikTok Shop Bakal Gandeng Tokopedia, Mendag Zulhas: Boleh Dong...

Whats New
Optimalkan Kinerja, Chubb Life Indonesia Perkuat Layanan Digital

Optimalkan Kinerja, Chubb Life Indonesia Perkuat Layanan Digital

Whats New
Pengertian Pertumbuhan Ekonomi, Perhitungan, dan Faktor Penentunya

Pengertian Pertumbuhan Ekonomi, Perhitungan, dan Faktor Penentunya

Whats New
Pengguna LRT Palembang Hampir Mencapai 4 Juta Tahun Ini

Pengguna LRT Palembang Hampir Mencapai 4 Juta Tahun Ini

Whats New
Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Kemenkeu Optimalkan Kinerja Penyerapan APBN 2024 

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Kemenkeu Optimalkan Kinerja Penyerapan APBN 2024 

Whats New
Faktor yang Menentukan dalam Proses Pembangunan Ekonomi

Faktor yang Menentukan dalam Proses Pembangunan Ekonomi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com