Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Smelter Tak Menguntungkan, Freeport Tegaskan Tetap Lanjutkan Pembangunannya

Kompas.com - 16/10/2020, 13:04 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Freeport Indonesia kembali menyatakan bahwa pembangunan fasilitas olahan atau smelter di Gresik, Jawa Timur, tidak menguntungkan.

Bahkan, Direktur Utama Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan, apabila nantinya pembangunan smelter terselesaikan, pihaknya perlu mengucurkan subsidi sebesar 300 juta dollar AS setiap tahunnya, selama 20 tahun ke depan.

Kendati demikian, ia memastikan bahwa sampai saat ini Freeport akan terus melanjutkan pembangunan fasilitas olahan tersebut.

Baca juga: Bos Freeport Buka Suara soal Antam Garap Tambang Emas Bekas Kelolaannya

Sebagaimana bagian dari Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang telah disepakati pada 2018.

“Ini adalah suatu komitmen dari kita, untuk membangun smelter tetap kita lakukan terlepas dari keekonomian pembangunan smelter baru itu, kurang baik. Dalam arti kata tidak ekonomis secara moneter,” tutur Tony dalam diskusi virtual bersama harian Kompas, Kamis (16/10/2020).

Kendati demikian, Tony mengakui, pembangunan smelter yang terletak di kawasan Industri Java Integrated and Port Estate (JIIPE) itu sempat terhenti akibat adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Gresik.

“Dan para kontraktor dan supplier utama kita yaitu Chiyoda dari Jepang, dari Kanada, dan juga Outotec dari Finlandia itu juga sangat terdampak Covid,” ujarnya.

Oleh karenanya, Freeport sempat meminta restu kepada pemerintah untuk menunda tenggat waktu penyelesaian proyek itu dari target awal 2022.

Namun, permintaan tersebut ditolak oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Kita tetap melaksanakan apa yang ada di dalam IUPK, kita akan tetap kita lasanakan kecuali pemerintah berpendapat lain,” ucap Tony.

Baca juga: Ternyata, Emas Bukan Hasil Tambang Utama Freeport

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com