Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Jokowi-Ma'ruf, Ini Menteri Ekonomi Pilihan Pengusaha

Kompas.com - 20/10/2020, 05:02 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak terasa hampir setahun Kabinet Indonesia Maju di bawah nahkoda Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin berjalan. Kinerja para jajaran menteri tentu tak lepas dari penilaian masyarakat khususnya para pengusaha.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Kawasan Ekonomi Sanny Iskandar menyebut, menteri ekonomi yang mempunyai kinerja baik selama setahun terakhir jatuh ke Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Menurut dia, sejak pandemi virus corona (Covid-19) bergulir, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) selalu mengeluarkan kebijakan yang positif, seperti izin operasional dan mobilitas kegiatan industri (IOMKI).

"Pas pandemi ini disadari atau tidak diakui atau tidak memang masuki era pandemi ini Kemenperin itu mengeluarkan izin operasi dan mobilitas daripada kegiatan industri ini antisipasi dari awal," kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (19/10/2020).

Baca juga: Sri Mulyani Curhat Soal Kendala Distribusi Vaksin Covid-19

Adanya pandemi membuat penurunan permintaan akan barang dan jasa. Namun dengan adanya IOMKI, paling tidak produksi dari beberapa industri tetap berjalan dengan catatan tetap menerapkan protokol kesehatan yang utama.

"Menteri Perindustrian ini memang punya intuisi, Dia melihat bahwa kalau cuman tetap menjalankan PSBB istilahnya enggak diimbangi dengan kegiatan ekonomi atau industrinya tidak paralel dengan melakukan protokol kesehatan, wah ini tidak bisa terbayang drop banget yang ujungnya akan berdampak pada penerimaan negara. Kalau penerimaan negara terbatas, maka kesejahteraan masyarakat menurun, karyawan dirumahkan banyak, gitu gambarannya," ungkap Sanny.

Adapun menteri yang harus meningkatkan kinerja menurut Sanny adalah Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang dimotori oleh Agus Suparmanto. Dia berharap Kemendag dapat meningkatkan lagi apa yang sudah dilakukan.

Hal yang perlu diperhatikan ialah terkait impor bahan baku dan bahan penolong bagi industri yang tak diproduksi di dalam negeri.

"Impor-impor bahan baku maupun bahan penolong yang sangat dibutuhkan oleh industri dalam negeri yang kebetulan dalam juga tidak ada jenis bahan baku atau belum diproduksi. Seringkali lambat ini suara-suara keluhan-keluhan dari teman-teman dari asosiasi ini yang kita harapkan Kementerian Perdagangan bisa lebih antisipatif untuk merespon kebutuhan industri pengolahan dalam negeri," ujar Sanny.

Baca juga: Buruh Mogok Kerja Nasional, Menperin Minta Ini ke Pelaku Industri

Michael Susanto Pardi, Ketua Asosiasi Kimia Dasar Anorganik Indonesia pun mengatakan hal yang sama. Dia bilang, Menperin punya kinerja cukup baik dengan adanya IOMKI saat awal PSBB.

Selain itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga dianggap memiliki kinerja nyata.

"Menteri Keuangan tentunya dan Menteri Perindustrian juga banyak membantu dengan IOMKI pada saat awal PSBB," kata dia.

Setali tiga uang, Michael pun menyebut Kemendag dapat bekerja sama lebih erat dengan Kemenperin. Terlebih pekerjaan rumah yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah menjaga agar industri yang existing tetap bertahan, dalam artian tidak hanya hanya fokus kepada mencari investor baru.

"Kemendag menurut saya perlu kerja sama lebih erat dengan perindustrian, agar barang-barang yang sudah diproduksi lokal, bisa dilindungi dari gempuran barang-barang impor," jelasnya.

Michael juga berharap ada proteksi terhadap produk domestik dari serbuan barang impor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com