Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Ini Rincian Aset hingga Segmen Unggulan Bank Syariah BUMN Pasca-Merger

Kompas.com - 21/10/2020, 10:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga bank syariah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni BRISyariah, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah, tengah melangsungkan mega merger.

Mengutip ringkasan rencana merger, Rabu (21/10/2020), bank hasil penggabungan ini akan memiliki modal dan aset yang kuat dari segi finansial, sumber daya manusia, sistem teknologi informasi, maupun produk dan layanan keuangan.

Total aset dari hasil penggabungan akan mencapai Rp 214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp 20,4 triliun (bank BUKU III). Dengan demikian, bank hasil penggabungan akan masuk dalam Top 10 bank terbesar di Indonesia dari sisi aset.

Baca juga: Moody's Sambut Baik Mega Merger Bank Syariah BUMN, Ini Alasannya

Bank hasil penggabungan ini juga masuk dalam Top 10 jajaran bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar.

"Bank Hasil Penggabungan akan tetap menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan ticker code BRIS," tulis ringkasan rencana merger, Rabu (21/10/2020).

Adapun komposisi pemegang saham pada Bank Hasil Penggabungan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) 51,2 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) 25,0 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,4 persen, DPLK BRI - Saham Syariah 2 persen, dan publik 4,4 persen.

Struktur pemegang saham tersebut adalah berdasarkan perhitungan valuasi dari masing-masing bank peserta penggabungan.

Bank hasil merger bakal ditunjang oleh lebih dari 1.200 cabang dan 1.700 jaringan ATM, serta didukung oleh 20.000 orang karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia.

Di segmen ritel, Bank Hasil Penggabungan akan memiliki ragam solusi keuangan dalam ekosistem Islami, seperti terkait keperluan ibadah haji dan umrah, ZISWAF, pendidikan, kesehatan, remitansi internasional, dan layanan dan solusi keuangan lainnya berlandaskan prinsip syariah.

Baca juga: Di 2025, Hasil Merger Bank Syariah BUMN Bisa Punya Aset Rp 390 Triliun

Sedangkan di segmen korporasi dan wholesale, Bank Hasil Penggabungan akan memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam sektor-sektor industri yang belum terpenetrasi maksimal oleh perbankan Syariah. Bank Hasil Penggabungan akan menyasar investor global lewat produk-produk Syariah.

"Bank Hasil Penggabungan juga diyakini akan dapat turut membiayai proyek-proyek infrastruktur yang berskala besar dan sejalan dengan rencana Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia," sebutnya.

Selanjutnya di segmen UKM dan Mikro, Bank hasil penggabungan akan mendukung para pelaku UMKM melalui produk dan layanan keuangan Syariah yang sesuai dengan kebutuhan UMKM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com