Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Takut Berinvestasi? Simak Tips Ini

Kompas.com - 26/10/2020, 06:06 WIB
Erlangga Djumena

Editor

KOMPAS.com - Dengan beriringnya zaman yang menuju serba teknologi ini, membuat investasi semakin mudah dan cepat. Terbukti, berinvestasi juga dapat dilakukan secara daring.

Bahkan, instrumen investasi pun muncul dengan berbagai macam, seperti investasi saham, reksa dana, emas/logam mulia, obligasi, P2P Lending, dan lainnya. Dengan bermodal Rp 100.000 saja, kita sudah bisa mulai berinvestasi.

Namun, tidak sedikit para mahasiswa menganggap perkara investasi bukanlah sesuatu yang mudah. Sebagian dari mereka merasa takut rugi dan akhirnya enggan berinvestasi. Karena mereka menganggap, dibutuhkan ilmu yang cukup banyak untuk bisa menghasilkan untung dari investasi.

Baca juga: Agar Tetap Cuan, Begini Strategi Investasi untuk Tahun 2021

Ketakutan yang besar dengan berinvestasi menyebabkan peluang mahasiswa sedikit terhalang dan akhirnya menunda terjun ke dalam dunia investasi. Padahal, sebenarnya mahasiswa memiliki peluang yang besar untuk mendapatkan keuntungan di dunia investasi.

Lalu, kenapa mahasiswa masih enggan untuk berinvestasi sejak dini?

Berikut beberapa alasan yang membuat mahasiswa enggan untuk berinvestasi.

1. Investasi hanya untuk orang kaya

Banyak mahasiswa yang menganggap bahwa investasi diperuntukkan hanya orang kaya saja. Padahal, kenyataannya, investasi tidak hanya untuk orang kaya saja.

Mereka yang menjadi kaya, berawal dari keberaniannya mengambil keputusan untuk berinvestasi, dan tentunya disertai dengan kerja keras.

Dengan modal Rp 100.000 saja, kamu bisa memulai investasi. Bahkan sekarang investasi bisa dilakukan secara online. Pisahkan uang Rp 100.000 per bulannya dari uang jajan kamu untuk dipakai berinvestasi. Selain mengatur diri sendiri untuk berhemat, kamu juga bisa belajar untuk membuat anggaran bulanan.

Kamu juga bisa membuat anggaran keuangan sendiri dengan cepat.

2. Enggak ada waktu

Hal yang menjadi dilema anak mahasiswa adalah tugas kuliah yang menumpuk, menyebabkan mahasiswa menjadi cukup sibuk dan akhirnya beralasan tidak memiliki waktu untuk berinvestasi.

Sebenarnya, berinvestasi itu tidak membutuhkan waktu yang banyak. Sekarang ini, sudah mulai banyak layanan online yang memudahkan kamu untuk berinvestasi dan kamu pun bisa melakukannya dengan waktu yang fleksibel.

Jadi, tidak adak salahnya untuk menggunakan waktu sedikit untuk berinvestasi dari sekarang.

3. Takut uang akan hilang

Alasan yang satu ini adalah yang paling sering dibicarakan oleh mahasiswa ketika hendak berinvestasi, yaitu ketakutan akan kehilangan uang mereka.

Dalam investasi, memang selalu ada risiko di dalamnya. Namun, kamu tetap perlu mengambil langkah risiko tersebut untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Karena, terdapat istilah high risk, high return.

Bagi kamu mau mulai investasi tapi takut uang hilang, bisa disiasati dengan jangan pernah memasukkan semua uang kamu di dalam satu keranjang. Lalu, bisa dimulai dengan dengan dana yang kecil terlebih dahulu.

Jangan langsung berinvestasi dengan modal yang sangat besar, sebelum kamu paham tentang investasinya. Dengan kamu memahami bagaimana kerja investasi dan model bisnis dalam perusahaan tersebut, maka risiko kehilangan uang karena berinvestasi juga lebih minim.

Lalu, sebelum menyimpan semua uang tabungan dalam investasi, siapkan dana darurat terlebih dahulu. Simpan dana darurat di tempat yang likuid, agar mudah dicairkan ketika kamu membutuhkannya.

Baca juga: Ikut Tapera, Milenial Bergaji Rp 5 Juta Mudah Dapat Kredit Rumah

4. Lebih milih gengsi daripada berinvestasi

Tidak sedikit di kalangan mahasiswa zaman sekarang yang lebih mementingkan gengsi daripada berinvestasi. Mereka cenderung memiliki gaya hidup yang mewah daripada memiliki kekayaan di masa depan.

Misalnya, kamu berpikir lebih baik memiliki smartphone terbaru dan sering nongkrong cantik bersama teman-teman hingga belasan juta, dibandingkan berinvestasi. Tentu hal ini sangat disayangkan, karena keuntungan kamu di masa depan jadi tertunda.

Nongkrong cantik di cafe-cafe dan beli smartphone hingga belasan juta saja kamu sanggup, apalagi berinvestasi dengan modal yang sedikit saja sudah pasti bisa. Jadi, tunggu apalagi untuk berinvestasi?

Investasi sangat penting untuk masa depan kamu, jadi jangan hanya mementingkan gengsi saja ya.

Baca juga: Simak, Ciri-ciri dan Modus Investasi Ilegal

5. Investasi sulit dimengerti

Alasan yang terakhir ini juga tidak kalah sering dibicarakan oleh mahasiswa. Mereka menganggap investasi itu sulit dimengerti.

Namun, sepertinya kamu tidak akan bisa beralasan seperti itu lagi. Sekarang kita hidup di zaman serba mudah. Kamu bisa mencari di google atau platform lain untuk mengetahui ilmu tentang investasi bagi pemula.

Sebagai mahasiswa yang memiliki waktu panjang untuk berinvestasi, tidak ada salahnya untuk mulai berinvestasi dari sekarang. Dengan berinvestasi sejak dini, maka keuntungan yang kamu dapat akan lebih besar di masa yang akan datang.

Jangan lupakan juga, sebelum berinvestasi, pelajari investasi lebih jauh dan siapkan dana darurat. Dengan begitu, kamu bisa meminimalisasi risiko dari investasi. (Retna Gemilang)

Artikel ini merupakan kerja sama dengan Finansialku.com. Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com