Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Genjot Pertumbuhan Kredit, BCA Berharap Banyak ke Segmen Korporasi

Kompas.com - 26/10/2020, 18:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia Tbk masih optimistis pertumbuhan kredit bakal lebih banyak ditopang oleh kredit korporasi pada 2020 ini.

Kredit korporasi diprediksi masih bisa tumbuh 10-12 persen hingga akhir tahun 2020. Adapun hingga kuartal III 2020, kredit segmen korporasi mampu tumbuh 8,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) sebesar Rp 252 triliun.

Meski segmen korporasi menjadi harapan utama, manajemen tak memungkiri kenyataannya akan berbeda. Bisa jadi, kredit korporasi tak mampu menopang karena masih banyaknya ketidakpastian akibat Covid-19.

Baca juga: Aset BCA Tembus Rp 1.000 Triliun

"Tapi itupun adalah ekspektasi dan antispasi kami. Bahwa apakah kenyataan seperti itu atau tidak, akhir tahun sampai kuartal II 2020 baru kita bisa lihat kepastiannya. Ini masih perkiraan," kata Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers secara virtual, Senin (26/10/2020).

Jahja menuturkan, kredit korporasi masih dianggap mampu menopang pertumbuhan kredit karena ada beberapa sektor industri yang masih bisa beroperasi selama pandemi Covid-19.

"Contoh kayak infrastruktur, asal proyek pemerintah jalan, yakin akan jalan karena ini (proyek) long-term. Ada pula industri (yang memproduksi) bahan-bahan yang dibutuhkan (pada masa pandemi) Covid-19, justru saat ini permintaannya meningkat," kata Jahja dalam konferensi video, Senin (26/10/2020).

Adapun, penurunan segmen kredit lainnya dipengaruhi oleh pengembaliannya yang cenderung lebih besar ketimbang pemberian kredit. Hingga kuartal III 2020, total portofolio kredit konsumer turun 9,4 persen (yoy) menjadi Rp 141,7 triliun.

Permintaan KPR turun 3,1 persen (yoy) menjadi Rp 89,3 triliun, KKB turun 19,3 persen (yoy) menjadi Rp 38,6 triliun, dan saldo outstanding kartu kredit turun 18,5 persen (yoy) menjadi Rp 10,9 triliun.

Begitu pula dengan segmen kredit komersial dan UKM yang turun 4,9 persen (yoy) menjadi Rp 182,7 triliun.

 

Baca juga: Perkuat Biaya Pencadangan, Laba BCA Turun 4,2 Persen

Jahja bilang, manajemen tak bisa memaksa untuk mengucurkan bila permintaan kredit di segmen lain belum pulih.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+