Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSSK Pastikan Sistem Keuangan Kuartal III-2020 dalam Kondisi Normal

Kompas.com - 27/10/2020, 16:44 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menilai kondisi stabilitas sistem keuangan Indonesia pada kuartal III-2020 tetap terjaga meski kondisi pasar keuangan masih diliputi ketidakpastian akibat Covid-19.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan indikator stabilitas sistem keuangan berada dalam kondisi normal dan hal itu mampu menopang proses pemulihan ekonomi yang berangsur membaik.

"Menghadapi ketidakpastian akibat Covid-19 tersebut KSSK akan terus memperkuat sinerginya di dalam mempercepat pemulihan ekonomi dan sekaligus menjaga stabilitas sistem keuangan," ujar Sri Mulyani ketika memberikan keterangan tertulis secara virtual, Selasa (27/10/2020).

Baca juga: UMP 2021 Tak Naik, KSPSI: Ini Sangat Memberatkan

Bendahara negara itu mengatakan, indikator pemulihan ekonomi terlihat dari revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi yang dilakukan oleh Dana Moneter Internasional atau IMF.

Pada bulan Juni 2020 lalu, pertumbuhan ekonomi dunia diproyeksi bakal mengalami kontraksi hingga 5,2 persen. Namun proyeksi tersebut kemudian direvisi menjadi minus 4,4 persen.

Di dalam negeri sendiri pada kuartal II lalu pertumbuhan ekonomi tercatat mengalami kontraksi yang cukup dalam, yakni mencapai 5,32 persen.

Pada kuartal III, pertumbuhan ekonomi diproyeksi bakal membaik.

"Perbaikan berangsur didorong percepatan realisasi stimulus fiskal atau APBN dan perbaikan ekspor," ujar Sri Mulyani.

Baca juga: Indef: Koperasi Harus Bisa Menjadi Garda Terdepan Pemulihan Ekonomi Nasional

"Belanja pemerintah di kuartal III-2020 meningkat sangat signifikan untuk bansos dan dukungan kepada usaha terutama UMKM. Hal ini dilakukan dalam keseluruhan pelaksanaan pemulihan ekonomi," sambung dia.

Bendahara Negara itu mengatakan, KSSK akan terus mendukung proses pemulihan ekonomi dengan mendorong realisasi instrumen kebijakan serta aspek regulasinya.

Koordinasi kebijakan KSSK akan diarahkan untuk mendorong pertumbuhan kredit perbankan baik dari sisi penawaran maupun dari sisi permintaan.

"Dari sisi fiskal pelaksanaan anggaran hingga akhir tahun akan terus dimaksimalkan sebagai instrumen penting dalam rangka mendorong dan memulihkan perekonomian," ujar Sri Mulyani.

"Kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif akan terus ditempuh dan program restrukturisasi relaksasi kredit dan perbankan akan terus didukung," jelas dia.

Baca juga: Garuda Pastikan Penuhi Hak 700 Karyawan yang Diputus Kontraknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com