JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso mengatakan, pertumbuhan kredit masih melemah meski kinerja intermediasi tumbuh di level 0,12 persen secara tahunan pada September 2020.
Pelemahan penyaluran kredit terutama terlihat di kelompok bank umum swasta nasional. Namun, posisinya sudah lebih baik dibanding Agustus 2020.
"Meski kredit tumbuh melambat, secara bulanan (month to month/mtm) naik 0,16 persen, terutama ditopang kredit BUMN. sedangkan kredit bank swasta masih terkontraksi 0,27 persen (mtm)," kata Wimboh dalam konferensi pers Perkembangan Sektor Jasa Keuangan, Senin (2/11/2020).
Baca juga: OJK Minta Perusahaan Asuransi Waspadai Lonjakan Premi Asuransi Kredit
Berdasarkan kategori BUKU, kredit di kategori BUKU II dan BUKU IV dengan porsi 68 persen dari total kredit tercatat masih tumbuh positif secara tahunan (year on year/yoy).
Tapi secara bulanan, kredit tumbuh positif di semua kategori kecuali bank BUKU III.
Sementara berdasarkan jenis penggunaan kredit, kredit modal kerja masih terkontraksi -2,44 persen (yoy) dan 2,78 persen (ytd). Namun, masih positif sebesar 0,08 persen (mtm).
Wimboh menuturkan, penurunan kredit modal kerja pada September 2020 disebabkan oleh penurunan baki debet KMK beberapa debitur besar.
Dari survei OJK, 60 dari 100 debitur besar mengalami penurunan sebesar 11,6 persen.
"Hal ini bisa dimengerti, karena debitur-debitur besar rata-rata pengusaha komersial ke atas, termasuk korporasi, di mana volume operasinya turun. Akan kembali pulih bila demand yang ada pulih kembali," ungkap Wimboh.
Meski begitu, ada beberapa kredit di beberapa sektor yang mulai tumbuh positif, misalnya kredit investasi tumbuh 4,03 persen (yoy) dan 0,42 persen (ytd).
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan