JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan daya beli masyarakat masih belum pulih meski pada Oktober 2020 mulai terjadi inflasi sebesar 0,07 persen. Sebelumnya, selama tiga bulan berturut-turut terjadi deflasi. Terakhir pada September lalu, BPS mencatatkan deflasi terjadi sebesar minus 0,05 persen.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, meski terjadi inflasi komponen inflasi inti pada Oktober 2020 menunjukkan kecenderungan menurun. Inflasi inti pada Oktober 2020 sebesar 0,04 persen sementara bulan sebelumnya yakni 0,13 persen. Sementara pada dua bulan sebelumnya, yakni di Juli, inflasi inti tercatat sebesar 0,16 persen lalu naik pada Agustus sebesar 0,29 persen.
"Jadi dari angka ini kami tidak bisa memiliah menurut klasifikasi masyarakat, tapi secara umum inflasi inti menunjukkan daya beli memang belum pulih," ujar Suhariyanto ketika memberi penjelasan dalam konferensi pers virtual, Senin (2/11/2020).
Baca juga: Startup Ingin Dapat Pendanaan dari Modal ventura? Perhatikan 4 Hal Ini
Inflasi inti merupakan komponen inflasi yang cenderung menetap atau persisten (persistent component) di dalam pergerakan inflasi.
Komponen inflasi inti dipengaruhi oleh faktor fundamental, seperti interaksi permintaan-penawaran, lingkungan eksternal seperti nilai tukar, harga komoditas internasional, inflasi mitra dagang, serta ekspektasi inflasi dari pedagang dan konsumen.
Suhariyanto pun menjelaskan, terjadi perbedaan daya beli masyarakat kelas menengah atas dan menengah bawah. Menurut dia, 40 persen masyarakat yang berada dalan kelas menengah ke bawah yang tren daya belinya menunjukkan penurunan. Hal itu diakibatkan oleh banyaknya pekerja yang dirumahkan serta terjadi penurunan tingkat upah.
Selain itu, masyarakat kelas menengah atas memiliki kecenderungan untuk menahan konsumsi.
"Nanti akan lebih kelihatan pada waktu rilis PDB kuartal III Kamis nanti. Kalau kita lihat biasanya inflasi inti digunakan indiaktor daya beli dan memang inflasi inti menunjukkan kecenderungan (turun)," ujar dia.
Baca juga: Pentingnya Perlindungan Konsumen untuk Dorong Perekonomian
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.