Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tekan Kredit Macet, BTN Jual Aset Agunan Rp 249,28 Miliar

Kompas.com - 23/11/2020, 13:19 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk kembali menggenjot penjualan asetnya melalui acara Asset Sales Festival di Makassar, Sulawesi Selatan.

Aset tersebut dijual untuk mempercepat pemulihan aset (recovery asset) dan menekan kredit macet (non-performing loan/NPL).

Direktur Utama Bank BTN, Pahala Nugraha Mansury optimistis acara Asset Sales Festival di Makassar akan direspon positif investor.

Baca juga: IPO, Perusahaan Aquaculture Ini Targetkan Raup Dana Rp 300 Miliar

Sebab, dalam waktu beberapa jam saja, penawaran yang masuk sudah lebih dari Rp 68 miliar.

Setidaknya, Bank BTN menjual 1.282 Aset dengan nilai sekitar Rp 249,28 miliar.

"Aset rumah tinggal, apartemen maupun properti komersial yang dijual merupakan aset non produktif dari agunan kredit baik komersil, konsumer maupun syariah," kata Pahala dalam siaran pers, Senin (23/11/2020).

Pahala menuturkan, investor yang membeli properti lewat ajang Asset Sales Festival dapat menikmati nilai tambah yang berbeda.

Nilai tambah tersebut antara lain, investor dapat menikmati cover agunan dengan sisa pokok yang besar, Kredit Modal Kerja (KMK) untuk renovasi, dan media pemasaran karena Bank BTN dapat menayangkan aset tersebut di portal rumahmurahbtn.co.id.

Aset-aset tersebut juga merupakan kelas aset yang stabil, tahan terhadap gejolak makro ekonomi seperti resesi, inflasi, dan sebagainya.

"Selain stabil, keuntungan lain juga akan diraih investor baik berupa pendapatan sewa atau capital gain dari harga properti yang terus meningkat jika dijual kembali,” tutur Pahala.

Dengan recovery asset yang baik, pada kuartal III tahun ini perseroan berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) net di level 2,26 persen dari posisi pada bulan yang sama tahun sebelumnya yang berada pada level 2,33 persen.

Baca juga: Pengusaha Jangan Anti Bikin Produk Ramah Lingkungan

Manajemen berharap, kredit macet bisa lebih ditekan pada level 2 persen.

“Salah satu fokus selama tahun 2020 dan tahun 2021 adalah penjualan aset yang membebani rasio kredit macet perseroan,” pungkas Pahala.

Sebagai informasi, BTN akan terus melakukan penjualan aset-aset bermasalah yang tahun ini nilainya mencapai Rp11,6 triliun.

Adapun dari jumlah tersebut aset yang sudah siap untuk dijual sekitar Rp 7 triliun dan ditargetkan tahun ini bisa terjual sekitar Rp 2 triliun.

Pada rangkaian acara Asset Sales Festival yang digelar di Medan pada awal November 2020 lalu, Bank BTN mencatatkan pembelian dari para investor sebesar Rp 70 miliar.

Sementara di Bandung, jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 111 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com