Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kartu Prakerja Dinilai Tak Mampu Redam Laju Pengangguran di Indonesia

Kompas.com - 23/11/2020, 12:57 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memperkirakan jumlah penduduk miskin di Indonesia akan meningkat di 2021.

Penambahan jumlah penduduk miskin itu disebabkan karena pandemi Covid-19 yang masih akan melanda Indonesia di 2021.

“Kami memperkirakan di 2021 pertumbuhan penduduk miskin akan mencapai 10,5 persen atau nambah sekitar 1 jutaan. Total menjadi 28,3 juta jiwa,” ujar Tauhid dalam webinar, Senin (23/11/2020).

Baca juga: Gandeng Perguruan Tinggi, Ini Cara Kartu Prakerja Menjaga Kualitas Pelatihan Online

Tauhid menjelaskan, penambahan jumlah penduduk miskin itu disebabkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dilakukan pemerintah belum cukup mampu menahan laju konsumsi masyarakat.

Khususnya bagi masyarakat miskin dan rentan miskin.

Selain itu, bertambahnya jumlah pengangguran juga menyebabkan adanya pertumbuhan jumlah penduduk miskin di Indonesia.

“Ini akhirnya kita kembali ke periode awal masa pemerintahan Pak Presiden (Joko Widodo) bahwa akhirnya tembus lagi penduduk miskin di atas 10 persen,” kata Tauhid.

Tauhid menambahkan, jumlah pengangguran di 2021 juga akan meningkat.

Jumlah pengangguran di Tanah Air diprediksi akan menjadi 10,4 juta jiwa atau meningkat 3,6 juta di 2021.

“Nah perkiraan kami ada angkatan kerja baru yang tak terserap secara utuh, kurang lebih 2,5 juta dan 1,1 jutanya adalah sebagai akibat dari Covid yang masih tak terserap sampai tahun 2021,” ungkap Tauhid.

Baca juga: Soal Kelanjutan Program Kartu Prakerja, Ini Penjelasan Pelaksana

Dengan penambahan jumlah pengangguran itu, Tauhid pun mengkritisi efektivitas program Kartu Prakerja yang sedang dijalankan oleh pemerintah.

Dia menilai, program tersebut tak efektif.

“Ini saya kira hal yang cukup kita perlu kritisi meskipun sudah ada berbagai program termasuk kartu Prakerja dan sebagainya. Ternyata tak cukup mampu menahan laju pengangguran kita,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com