Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ricardo M. Situmorang

MBA in Technology Program President University

6 Resep Mempertahankan Bisnis di Masa Pandemi

Kompas.com - 23/11/2020, 14:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Apakah anda pernah mengalami sepinya order untuk penjualan? Kondisi sepi order tidak jarang menjadi awal dari kehancuran bisnis, terlebih di tengah pandemi Coovid-19 yang sudah hampir satu tahun terakhir menjadi ancaman besar di dunia usaha.

Dalam kondisi saat inilah diperlukan terobosan yang aplikatif dari semua lini dalam sebuah perusahaan. Ternyata “disruptive” tidak hanya datang dari perusahaan baru yang membanting harga dan menawarkan kemudahan kepada pelanggan, tetapi yang lebih berat adalah situasi global yang tanpa pandang bulu membawa pengaruh buruk.

Suka tidak suka, mau tidak mau efek Pandemi juga mengubah pola kebiasaan, mengubah pola budaya, tidak hanya masing-masing individu tetapi juga badan usaha.

Baca juga: Mengapa Business Plan Penting untuk Mencapai Kesuksesan Berbisnis?

Resep-Resep lama untuk mendapatkan order tidak efektif lagi untuk dilakukan. Harus ada terobosan baru agar mampu beradaptasi pada kebiasaan baru tersebut. Manajemen perusahaan yang baik dimana hajat orang yang bekerja di dalamnya bertumpu disana, harus lebih tanggap memaknai perubahan situasi.

Berikut ini adalah beberapa Resep yang dapat dilakukan untuk bisa bertahan di tengah gempuran pandemi yang belum stabil seperti saat ini :

Resep pertama Evaluasi Tinjauan Usaha

Stop produksi jika memang tidak membawa keuntungan atau pemasukan. Lakukan penghematan operasional perusahaan dengan menghindari aktifitas dan rencana yang tidak efisen .

Kondisi sepi order menjadi momen yang tepat untuk melakukan evaluasi bisnis secara keseluruhan, dari bagian hulu hingga hilir yang menganalisa apakah tugas dan tanggung jawab semua pihak berjalan dengan semestinya.

Perusahaan bisa melakukan peninjauan ini dengan mengaktifkan Internal Audit, yang berfungsi untuk memetakan kekuatan dan kelemahan perusahaan secara keseluruhan.

Resep kedua Perhitungan terhadap pengelolaan kepemilikan aset.

Peninjauan kepemilikan aset dapat dilakukan di saat order atau aktifitas perusahaan yang sepi. Tidak hanya menyangkut aliran kas, tetapi pengelolaan aset juga.

Dalam hal ini harus ditinjau ulang pengelolaan aset agar tidak menjadi beban baru yang justru bisa membuat kondisi perusahaan semakin terpuruk. Peninjauan ini termasuk untuk penggajian karyawan, beban listrik dan air, penyewaan gedung (jika sewa), dan juga waktu jatuh tempo pinjaman perusahaan (kalau ada).

Resep ketiga Peninjauan strategi usaha.

Resep dan gaya lama dalam membuat strategi usaha sudah pasti akan segera ditinggalkan karena monoton dan tidak kekinian. Pola pasar yang sudah berubah, menuntun strategi usaha juga harus berubah. Beberapa strategi yang krusial yang harus diubah saat ini adalah Strategi Pemasaran dan Strategi Penetapan harga.

Baca juga: Berbisnis di Era Digital, Simak 3 Tantangannya

Strategi Pemasaran saat ini harus mempertimbangkan sisi fleksibilitas, dalam pengertian bahwa usaha dipaksa dapat beradaptasi dengan tuntutan selera konsumen yang sering berubah dengan cepat.

Menunggu pasar sama sekali tidak dianjurkan melainkan menawarkan produk/ jasa ke dalam pasar. Saat ini sedang tren mengenai peralihan pemasaran off-line menjadi on line.

Jika tidak ingin ditinggalkan pelanggan, perusahaan harus berfikir ulang untuk menetapkan harga harga moderate, agar bisa bersaing dengan pendatang baru (disruptive).
Kedua resep ini harus selalu diterapkan dan dipantau sehingga harus ada rencana jangka pendek dan jangka panjang.

Resep keempat Pengenalan Profil Perusahaan (Company profile)

Perusahaan yang sepi order bisa jadi dikarenakan perusahaan belum cukup dikenal di pasaran. Ini biasa dialami perusahaan yang baru (start up).

Pengenalan perusahaan tidak melulu harus membuat event atau program harga promo atau discount. Karena Resep ini butuh pendanaan yang tidak sedikit dan dapat berpotensi menurunkan citra produk bahkan perusahaan.

Saat ini, pengenalan perusahaan bisa dilakukan dengan cara yang lebih ramah dan murah, yaitu dengan membuat company profile.

Company Profile ini dapat di muat ke dalam situs (website) perusahaan, sehingga khalayak dapat mendapatkan informasi yang lebih detail mengenai perusahaan, atau mendistribusikan hard copynya pada saat ada event seperti pameran, bazaar, dan lain-lain

Resep kelima Program Efisiensi

Berhemat adalah Resep terbaik di saat usaha sepi. Sekalipun tidak ada aktifitas, beban perusahaan tetap ada untuk menjalankan roda usaha. Penghematan ditujukan untuk menjaga arus kas agar tidak semakin surut.

Menunda kegiatan yang dirasa belum prioritas seperti menambah jumlah karyawan, program-program pengembangan sumber daya manusia dan lain sebagainya, termasuk juga dengan selektif memilih segmentasi pasar, agar biaya pemasaran dan promosi dapat ditekan seefisien mungkin

Resep keenam Pengembangan Potensi Usaha Baru

Bagi perusahaan yang sifatnya produk customize, tailor made atau sesuai keinginan pelanggan (User requirement specification), tentunya akan lebih sulit mencari konsep baru bila dibandingkan dengan perusahaan yang berbasis produksi massal (mass production).

Sejalan dengan itu, sektor ini juga paling besar kemungkinannya terkena dampak dari lesunya perekonomian, sebab diperlukan jam terbang perusahaan untuk punya nama di segmennya yang sangat spesifik.

Baca juga: Kokumi, Kesuksesan Berbisnis Berawal dari Perencanaan yang Matang

 

Berbeda dengan perusahaan dengan produksi massal yang sudah ada perencanaan produk pengembangan ide baru yang berkelanjutan (forecast for new models).

Perusahaan dengan tipe customize ini, dapat membuat produk lini ke dua (secondary line) dengan sumber daya yang sama, misalnya dengan menggunakan bahan baku yang sama, mesin yang sama, tempat yang sama, tetapi tipe produknya lebih umum dan dapat di produksi massal.

Pada prinsipnya, tidak ada perusahaan yang ingin tutup dan berhenti beroperasi karena sepinya order.

Semua Resep akan dikerahkan agar perusahaan dapat terus berjalan meskipun dengan Resep yang ekstrim seperti menjadikan semua karyawan menjadi sales untuk periode tertentu untuk mendobrak penjualan.

Yang paling diutamakan dalam kondisi sulit seperti ini adalah kemampuan menempatkan potensi perusahaan pada posisi yang tepat menghadapi badai, jeli dan tangkas mengenali ombak, berusaha mengendalikan dan mampu memanfaatkannya dengan bijaksana.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com