Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Sewa Mobil MPM Rent Jajaki Kendaraan Listrik

Kompas.com - 08/12/2020, 20:55 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan penyewa mobil, PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (MPM Rent) menyatakan, tak menutup kemungkinan akan melengkapi kendaraannya dengan mobil listrik. Perusahaan tengah mempelajari potensi dari penyediaan mobil listrik.

Chief Commercial Officer MPM Rent Oky Gunawan mengatakan, fokus perusahaan adalah memenuhi kebutuhan pelanggan, sehingga jika permintaan kendaraan listrik datang dari mitranya tentu akan diupayakan pemenuhannya.

Menurutnya saat ini memang belum ada permintaan dari mitra terhadap mobil listrik, namun sudah pembahasannya sebatas diskusi atau wacana.

Baca juga: Mobil Listrik Makin Diminati, Penjualan di Indonesia Mengalami kenaikan

"Kalau kebutuhan ada, kemudian dilakukan uji kelayakan secara bersama, kalau itu memang akan menguntungkan dari sisi cutomer ataupun kami, tentunya kami masuk ke wilayah mobil listrik," ungkapnya dalam webinar MPM Rent, Selasa (8/12/2020).

Dia mengatakan, mobil listrik memang memiliki tren yang positif saat ini. Lantaran keberadaannya semakin banyak diminati masyarakat, seiring pula dengan keunggulan mobil listrik yang menghasilkan emisi karbon yang rendah dibandingkan mobil konvensional.

Oky mengatakan, melihat potensi perkembangan mobil listrik, tentu menjadi pertimbangan tersendiri bagi anak usaha PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) tersebut. Namun, lagi-lagi hal itu bergantung pada permintaan dari mitra perusahaan.

"Kami pun sudah mulai mempelajari kemungkinannya ke arah kesana, tapi kembali lagi apakah masuk ke pasar itu atau tidak, itu tergantung mitra-mitra kami," ujarnya.

Chief Executive Officer MPM Rent Ivan Hindarko menambahkan, mobil listrik merupakan tren baru dan akan menjadi hal yang umum di masa depan. Tentunya perusahaan pun ingin turut terlibat dalam kelestarian lingkungan melalui penggunaan mobil listrik.

Namun, hal itu akan memungkinkan jika implementasi regulasi mobil listrik di Indonesia sudah cukup jelas, begitu pula dengan infrastrukturnya yang sudah memadai. Seperti ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), hingga kapasitas produksi mobil listrik di dalam negeri.

"Jika regulasinya, suplai kendaraannya, dan infrastrukturnya sudah memadai tentunya dengan sangat antusuiasn kami akan berpartisipasi dalam sediakan kendaraan listrik," kata Ivan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com