Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Politikus Masuk Daftar 50 Orang Terkaya Indonesia, Siapa Saja?

Kompas.com - 13/12/2020, 11:32 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Forbes

JAKARTA, KOMPAS.com - Majalah Forbes belum lama ini merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia di periode tahun 2020. Di daftar teratas masih didominasi wajah-wajah lama.

Dari daftar tersebut, ada dua nama besar yang tercatat sebagai politikus Tanah Air. Mereka terjun ke dunia politik dan ikut membesarkan parpol yang menaunginya.

Berikut profil 2 politikus Indonesia yang masuk daftar 50 orang terkaya Indonesia:

1. Hashim Djojohadikusumo (Partai Gerindra)

Nama Hashim Djojohadikusumo tak bisa dilepaskan dari sosok Prabowo Subianto dan Partai Gerindra. Ia bersama kakaknya tersebut bahu-membahu membesarkan partai berlambang kepala burung garuda itu.

Baca juga: Panjang Umur, Ini 4 Sosok Konglomerat RI Berusia Lebih dari 90 Tahun

Di Partai Gerindra, ia duduk sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina mendampingi Prabowo yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Teranyar pemilik Arsari Group ini menempati posisi ke-40 orang paling kaya Indonesia. Kekayaanya sebagaimana dicatat Forbes yakni sebesar 685 juta dollar AS atau sekitar Rp 9,69 triliun.

Perusahaannya bergerak di berbagai sektor mulai dari kelapa sawit, pertambangan, industri kertas, dan jasa logistik.

Berbeda dengan kakaknya yang lebih banyak terjun ke dunia militer dan politik, Hashim justru lebih memilih membangun usaha sejak usia muda. Hashim sempat magang di perusahaan ayahnya PT Indoconsult Associates. Setelah itu, dirinya memilih merintis bisnisnya sendiri.

Baca juga: Profil 5 Orang Terkaya Paling Muda dari Indonesia

Perusahaan pertama yang didirikannya yakni PT Era Persada. Perusahaan tersebut sempat dijual lantaran ikut terdampak krisis moneter tahun 1998.

Berkat kejelian dan usaha kerasnya, bisnisnya terus berkembang. Saat ini, perusahaan-perusahaan miliknya sebagian besar tergabung dalam Arsari Group. Dilihat dari laman resmi perusahaan, Arsari Group berkantor di MidPlaza, Jalan Sudirman, Jakarta.

Untuk menopang kegiatan amalnya, Hashim mendirikan Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD), sebuah yayasan dirintis istri Hashim, Anie Hashim Djojohadikusumo, untuk berbagai kegiatan sosial bagi bisnis keluarga Djojohadikusumo.

Anak bungsu dari begawan ekonomi Sumitro Djojohadikoesoemo ini juga dikenal sebagai penyuka barang antik.

Baca juga: Tiga dari 50 Orang Terkaya di Indonesia Berusia 40 Tahunan, Siapa Saja?

Selain itu, dia juga melakukan upaya konservasi Harimau Sumatera dengan membangun pusat rehabilitasi di Sumatera Barat.

Saat Prabowo maju ke kontestasi Pemilihan Presiden 2019, Hashim Djojohadikusumo tak setengah-setengah mendukung sang kakak. Dia menjabat sebagai Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

2. Hary Tanoe (Partai Perindo)

Siapa tak kenal dengan sosok Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe. Ia dikenal sebagai raja media karena kepemilikanya di sejumlah media baik televisi, radio, surat kabar, dan media online.

Sebagaimana diketahui, ia merupakan pendiri Partai Perindo. Sebelum mendirikan Perindo, ia sempat berkongsi dengan Wiranto untuk membesarkan Partai Hanura. Ia juga tercatat pernah bergabung dengan Partai Nasdem.

Baca juga: Ketika Jusuf Kalla Singgung Pengusaha Terkaya RI Berbisnis Rokok

Sumber kekayaannya berasal dari MNC Group. Pada tahun 2000, Bhakti Investama mengambil alih sebagian saham PT Bimantara Citra Tbk, milik keluarga Presiden Soeharto, dan kemudian diubah namanya menjadi PT Global Mediacom Tbk (MNC Group).

Perusahaan-perusahaan yang berada di bawah bendera MNC Group antara lain RCTI, MNCTV,dan Global TV, Stasiun radio Trijaya FM, dan Media Cetak Harian Seputar Indonesia, Majalah ekonomi dan bisnis Trust, dan tabloid remaja Genie.

Dikutip dari Forbes, pria berusia 55 tahun ini berada di urutan ke-33 orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sebesar 950 juta dollar AS atau sekitar Rp 13,45 triliun (kurs Rp 14.150).

Sebagai informasi, Forbes menyusun daftar ini berdasarkan komposisi kepemilikan saham dan informasi keuangan yang diperoleh dari keluarga dan perorangan, bursa saham, analis, dan sumber-sumber lainnya.

Jumlah kekayaan juga memperhitungkan kepemilikan saham yang dimiliki di berbagai perusahaan. Peringkat tersebut mencantumkan kekayaan individu dan keluarga, termasuk yang dibagi di antara kerabat.

Baca juga: 3 Pemilik Stasiun Televisi di Indonesia, Siapa Paling Kaya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com