Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Catat Kewajiban Neto PII Indonesia Turun pada Kuartal III-2020

Kompas.com - 23/12/2020, 12:34 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan, Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia mencatat penurunan kewajiban neto pada kuartal III-2020.

Di kuartal III-2020, kewajiban neto PII Indonesia sebesar 265,3 miliar dolar AS atau 24,8 persen dari PDB. Posisi itu menurun dibandingkan kewajiban neto pada akhir kuartal II-2020 sebesar 281,7 miliar dolar AS atau 25,7 persen dari PDB).

"Penurunan kewajiban neto tersebut disebabkan oleh penurunan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang diiringi oleh peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN)," kata Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam siaran pers, Rabu (23/12/2020).

Baca juga: UMKM Harap Bunga Pinjaman Turun Pasca Holding Pembiayaan Terbentuk

Erwin menuturkan, penurunan posisi KFLN Indonesia terutama disebabkan oleh penurunan investasi portofolio. 

Perkembangan tersebut seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan yang tinggi, di tengah peningkatan transaksi investasi langsung.

Tercatat, posisi KFLN Indonesia menurun 1,4 persen (qtq) dari 660,8 miliar dolar AS menjadi 651,4 miliar dolar AS pada kuartal III-2020.

Penurunan posisi KFLN lebih disebabkan oleh penyesuaian investasi portofolio. Begitupun adanya revaluasi atas nilai instrumen keuangan domestik berdenominasi rupiah, seiring dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

"Penurunan lebih lanjut tertahan oleh peningkatan transaksi KFLN berupa arus masuk investasi langsung dalam bentuk ekuitas dan penarikan pinjaman luar negeri," jelas Erwin.

Baca juga: Baru Dilantik Jadi Menteri KP, Trenggono Tak Sabar Bertemu Nelayan

Sedangkan, posisi AFLN meningkat, terutama didorong oleh peningkatan transaksi investasi langsung dan cadangan devisa. 

Posisi AFLN tumbuh 1,9 persen (qtq), dari 379,1 miliar dolar AS menjadi 386,1 miliar dolar AS. Selain karena faktor transaksi, posisi AFLN yang meningkat juga dipengaruhi oleh faktor revaluasi positif akibat pelemahan dolar AS terhadap mayoritas mata uang utama dunia.

Kendati demikian, BI memandang perkembangan PII Indonesia pada triwulan III-2020 tetap terjaga dan mendukung ketahanan eksternal. Hal ini tercermin dari struktur kewajiban PII Indonesia yang didominasi oleh instrumen berjangka panjang.

Meski begitu, BI akan tetap mewaspadai risiko kewajiban neto PII terhadap perekonomian.

"Ke depan, Bank Indonesia meyakini kinerja PII Indonesia akan tetap terjaga sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi Indonesia dari dampak pandemi Covid-19 yang didukung sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia dan Pemerintah, serta otoritas terkait lainnya," pungkasnya.

Baca juga: Trenggono: Soal Benur Kita Evaluasi, Saya Cinta Keberlanjutan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com