NEWYORK, KOMPAS.com - Harga bitcoin naik lebih dari empat kali lipat pada tahun 2020 dan melonjak ke rekor baru di atas 30.000 dollar AS tahun ini.
Para investor yakin, masih ada ruang bagi mata uang kripto itu untuk melonjak.
Salah satunya Mantan Direktur Komunikasi Gedung Putih, Anthony Scaramucci.
Baca juga: Terus Cuan, Amankah Parkir Dana di Bitcoin Sekarang?
Perusahan Scaramucci, SkyBridge Capital, bahkan secara resmi meluncurkan LP Dana Bitcoin SkyBridge.
Dana ini ditujukan untuk investor tajir yang mencari eksposur tinggi ke mata uang kripto dengan investasi minimumnya sebesar 50.000 dollar AS atau Rp 690 juta (kurs Rp 13.800).
"Ini (bitcoin) adalah emas digital dan lebih mudah untuk ditransfer. Kami menyukai kelangkaan bitcoin. Ini cara portabel dan moderen dalam menyimpan modal," kata Scaramucci dikutip CNN, Selasa (5/1/2021).
Scaramucci mengaku, awalnya dia sempat skeptis tentang mata uang kripto yang dijadikan sebagai instrumen investasi.
Namun, lama-lama, banyak investor yang justru menambang bitcoin.
Sebut saja salah satu manajer hedge fund unggulan, termasuk Stanley Druckenmiller dan Paul Tudor Jones, yang ikut-ikutan membeli dan menjadikan bitcoin sebagai instrumen investasi.
Baca juga: Siap-siap, Tahun 2021 Harga Bitcoin Makin Bersinar
Sikap skeptisnya semakin luntur ketika mendengar keputusan Square (SQ) dan PayPal (PYPL) sudah berani menerima bitcoin sebagai alat transaksi.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan