Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bitcoin Jadi Primadona, Kemendag Minta ICDX Kembangkan Blockchain

Kompas.com - 04/01/2021, 11:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga meminta seluruh stakeholder terkait, termasuk Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (ICDX) untuk mengembangkan perdagangan digital.

Salah satu yang bisa difasilitasi adalah perdagangan blockchain yang tengah diminati masyarakat dunia, tak terkecuali Indonesia.

Sepanjang 2020, harga bitcoin menguat tiga kali lipat, meski pasar keuangan mengalami tekanan.

Baca juga: Kembali Cetak Rekor, Harga Bitcoin Tembus Rp 463,65 Juta

Bahkan, harganya sempat berada di ambang kisaran harga 30.000 dollar AS atau sekitar Rp 421,5 juta (kurs Rp 14.050).

"Hal ini harus disinkronkan dan disinergikan, dilaksanakan. Blockchain sangat diminati dan menjadi salah satu instrumen yang bisa difasilitasi oleh Bappebti, bersama dengan stakeholder, para pelaku, dan pemangku kepentingan," kata Jerry dalam Pembukaan Perdagangan Berjangka Komoditi tahun 2021, Senin (4/1/2021).

Jerry menuturkan, saat ini Kementerian Perdagangan tengah berupaya merambah dunia digital untuk mendigitalisasi perdagangan, baik untuk pasar tradisional, pasar modern, maupun kelembagaan.

Menurut dia, digitalisasi merupakan salah satu faktor penting untuk memajukan perdagangan di kawasan maupun di tingkat global.

Dengan digitalisasi, peningkatan ekspor, pengembangan ekspor, dan pengembangan produk olahan bernilai tambah bisa dipasarkan di pasar global.

Baca juga: Kembali Cetak Rekor Tertinggi, Harga Bitcoin Menuju Rp 400 Juta

"Oleh karena itu ini harus dikembangkan, harus ditingkatkan. Apalagi kita melihat data terakhir pada November 2020, Indonesia mencapai surplus 19,65 miliar dollar AS. Ini adalah kondisi yang positif, menunjukkan bangsa kita memiliki ketahanan," ungkap Jerry. 

Salah satu bentuk komitmen awal dari Kemendag adalah menyelesaikan dan mengeksekusi perjanjian-perjanjian dagang di kawasan dan kancah global sepanjang 2020.

Saat ini, Indonesia sudah masuk dalam perjanjian Regional Comprehensive Economic Partenership (RCEP) yang menyatukan negara-negara di lingkar ASEAN dan 5 negara dari luar ASEAN.

Teranyar, Kemendag melawat ke Korea Selatan untuk melanggengkan perjanjian dagang IK-CEPA. 

"Ini menunjukkan bagaimana bangsa kita yang besar sangat diminati, dilihat sebagai pemain besar yang potensial baik di tingkat kawasan Asia Tenggara maupun global. Tentunya kami berharap di tahun yang akan datang bisa memberikan sumbangsih konkret untuk Indonesia," pungkas Jerry.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+