JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan telah memiliki strategi dalam menggenjot produksi kedelai tahun ini. Targetnya, produksi kedelai bisa mencapai 500.000 ton.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan strategi penanam kedelai untuk periode Januari-Juni 2021.
Pada tahap awal yaitu Januari-Maret 2021 akan dilakukan penanaman kedelai di lahan seluas 37.000 hektar. Sebagian produksi dari penanaman tersebut akan dialokasikan untuk menjadi benih.
Baca juga: Harga Kedelai Impor Meroket, Ukuran Tempe Jadi Lebih Kecil
"Ini sebagian besar akan diproduksi menjadi benih 18.000 hektar minimal untuk ditanam pada bulan April-Juni," ujar Suwandi dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (13/1/2021).
Dia mengatakan, ketersediaan benih dari priode tersebut akan sangat membantu untuk memperluas penanaman kedelai di periode April-Juni 2021. Rencananya, total penanaman kedelai akan mencapai 325.000 hektar lahan.
Menurut dia, dengan tingkat produksi 1,5 ton per hektar maka diperkirakan produksi kedelai lokal bisa mencapai 500.000 ton.
"Ini bisa masuk 500.000 ton kedelai sampai panennya di September," kata Suwandi.
Adapun kategori lahan yang ditanami kedelai yakni lahan kering, lahan tadah hujan, lahan tumpang sari dengan jagung dan tebu, serta di lahan perkebunan kelapa sawit yang baru berusia 4 tahun.
Lahan penanaman tersebar di berbagai daerah Indonesia, di antaranya Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, jawa Barat, jawa timur, Kalimantan Selatan, Nusa Tengara Barat, Lampung, Jambi, dan Banten.
"Daerah-daerah ini merupakan sentra kedelai yang selama ini sudah ada," imbuh dia.
Suwandi menambahkan, anggaran penanaman kedelai dalam APBN 2021 hanya dialokasikan untuk 125.000 hektar lahan. Maka tambahan anggaran akan dimungkinkan lewat langkah realokasi anggaran Kementan.
Selain itu, mendorong investasi dari swasta dan mendorong petani untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk melakukan penanaman kedelai.
"Tahun lalau KUR untuk kedelai itu sekitar Rp 700 miliar, ini perlu kira dorong lagi," katanya.
Baca juga: Demi Tahu Tempe, Indonesia Bakal Impor 2,6 Juta Ton Kedelai
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.