Sinarmas Sekuritas mempertahankan rating overweight di sektor ini, terutama karena risiko kelebihan pasokan jangka pendek yang berasal dari peningkatan output Nickel pig iron (NPI) dari Indonesia. Permintaan dari kendaraan listrik memang tetap kuat, tetapi kontribusinya masih rendah saat ini.
Sementara itu, Sinarmas Sekuritas juga memperkirakan pertumbuhan permintaan baja tahan karat akan menjadi normal setelah belanja infrastruktur besar-besaran dari China terjadi pada akhir 2020.
Baca juga: Uni Eropa Gugat RI soal Nikel, Terselip Kekecewaan Mendag
NH Korindo Sekuritas Indonesia berekspektasi bahwa harga nikel akan berada pada rentang 16.000 dollar AS-17.000 dollar AS per ton tahun ini. Namun, jika dilihat kondisi sekarang yang tentunya sudah di luar ekspektasi, NH Korindo Sekuritas memproyeksikan kenaikan harga nikel tidak akan sesignifikan ini di awal tahun 2021.
Sementara Sinarmas Sekuritas mengasumsikan harga nikel berada di level 16.000 dollar AS di tahun ini dan 15.500 dollar AS untuk 2022. Risiko dari rating ini adalah kenaikan harga nikel yang lebih tingi dari perkiraan, tertundanya penyelesaian proyek NPI Indonesia, dan pasokan bijih nikel dari Filipina yang lebih rendah dari perkiraan. (Akhmad Suryahadi)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Selain kendaraan listrik, ini faktor yang akan mendorong harga nikel ke depan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.