Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Video Pengiriman Paket Berisikan Ular Hidup, Ini Tanggapan Perusahaan Logistik

Kompas.com - 19/01/2021, 18:16 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini tersebar video yang menampilkan sebuah paket kiriman yang berisikan reptil hidup yaitu ular yang dikirim dari kota Semarang. Namun, sayangnya dalam video tersebut tidak jelasperusahaan logistik yang melakukan proses pengiriman.

Menanggapi hal tersebut Public Relation J&T Express Elena mengatakan, perusahaanya tidak pernah menerima pengiriman hewan.

"Di J&T Express tidak menerima pengiriman hewan, sebab perusahaan kami hanya berbasis Express atau hanya melayani jenis pengiriman dalam bentuk parcel," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/1/2021).

Baca juga: OJK Usul Spin Off Bank Syariah Tak Wajib Dilakukan

Sementara untuk pengiriman barang jenis barang-barang berat dan besar termasuk makhluk hidup, kata dia, tidak bisa dikirimkan oleh pihak J&T.

Hal serupa juga diamini oleh Pos Indonesia. VP Synergi Business Aliance & PKBL PT Pos Indonesia (Persero) Lily Selanno mengatakan hingga saat ini pihaknya tidak pernah dan tidak memiliki SOP mengenai penanganan dan pengiriman untuk semua jenis hewan.

"Pos Indonesia belum memiliki SOP terkait penanganan dan pengiriman semua jenis hewan termasuk hewan reptil," ucapnya.

Berbeda dengan 2 perusahaan logistik tersebut, JNE justru membuka pelayanan pengiriman untuk hewan bahkan tumbuh-tumbuhan.

VP of Marketing JNE Eri Palgunadi mengatakan, pihaknya bisa melayani pengiriman hewan dan tumbuhan jika telah memenuhi persyaratan.

Baca juga: KNKT Berhasil Mengunduh Data dari FDR Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

"Persyaratannya adalah hewan atau tumbuhan yang mau dikirimkan wajib melengkapi kirimannya dengan dokumen karantina yang dikeluarkan oleh Balai Karantina Hewan atau Tumbuhan serta Balai Konservasi Alam untuk tumbuhan atau hewan spesies yang dilindungi," jelasnya.

"Handling dan packaging untuk pengiriman hewan dan tumbuhan jelas kami buat berbeda dengan paket yang lainnya mengingat tumbuhan dan hewan adalah makhluk hidup yang rentan terhadap kondisi lingkungan tertentu," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Whats New
Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Whats New
Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com