Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Bawang Menipis, Indonesia Bersiap Impor

Kompas.com - 19/01/2021, 16:50 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia masih belum mampu memenuhi kebutuhan bawang putih dalam negeri dari produksi lokal. Tiap tahun rata-rata kebutuhan bawang putih nasional lebih dari 500.000 ton, di mana 90 persen dipenuhi dengan impor.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan, pada 2021 kebutuhan bawang putih nasional sekitar 532.000 ton. Di sisi lain, ada limpahan sisa stok bawang putih dari tahun lalu sebanyak 134.000 ton.

Namun, dengan stok tersebut diperkirakan hanya akan memenuhi kebutuhan bawang putih nasional hingga Maret 2021.

Baca juga: Rapat dengan DPD, Sri Mulyani Umumkan Anak Buahnya Positif Corona

"Sekarang masih ada stok dari 2020 yang tercatat di kami 134.000 ton. Sehingga Januari, Februari masih tersedia, tapi Maret, April sudah mengalami shortage (kekurangan) untuk kebutuhan bawang putih," ujar Prihasto dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (19/1/2021).

Secara rinci, stok akhir tahun lalu tersedia 134.576 ton dengan adanya konsumsi dalam negeri, maka stok di Januari 2021 menjadi 85.041 ton, kemudian akan kembali berkurang menjadi 42.338 ton di Februari 2021.

Lalu pada Maret 2021 stoknya menipis menjadi hanya 4.788 ton. Setelahnya, stok bawang putih pun menjadi minus, sehingga solusi untuk bisa tetap memenuhi kebutuhan dalam negeri yakni dengan impor.

Sebab, produksi bawang putih lokal sangat rendah dan tak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Tahun ini, produksi bawang putih lokal diperkirakan hanya mencapai 98.387 ton.

Prihasto mengatakan, sudah ada beberapa importir yang mengajukan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) kepada Kementan. Hingga saat ini tercatat ada 5 perusahaan yang mengajukan RIPH dengan volume 46.980 ton bawang putih.

Baca juga: Bank Syariah Indonesia Disebut Bakal Masuk Daftar Top 10 Global Islamic Bank

Adapun secara keseluruhan produk hortikultura, total pengajukan RIPH hingga saat ini sudah mencapai 157.000 ton. Terdiri dari 83.000 ton sayur-sayuran dan 73.000 ton buah-buahan.

"Ini baru pengajuan, belum realisasi. Ini sudah dikeluarkan RIPH-nya," kata dia.

Di sisi lain, lanjut Prihasto, masih ada impor bawang putih hasil pengajuan RIPH dan surat perizinan impor (SPI) pada Desember 2020 lalu yang dalam perjalanan menuju Indonesia. Namun dia tak merinci berapa bawang putih yang segera masuk ke dalam negeri itu.

"Batas waktunya (masuk ke Indonesia) sampai Februari 2021, kan ada sunset clause. Jadi selama dia (importir) menyampaikan bill of lading (BL) itu sampai tanggal 30 Desember 2020, dia dikasih waktu sampai Februari 2021," pungkas Prihasto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com