Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jack Ma Didepak dari Daftar Pengusaha oleh Pemerintah China

Kompas.com - 02/02/2021, 17:07 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

SHANGHAI, KOMPAS.com - Pendiri Alibaba group Jack Ma didepak oleh pemerintah China dari daftar pengusaha yang diterbitkan oleh media setempat, Shanghai Securities News.

Dilansir dari Bloomberg, Selasa (2/2/2021) media pemerintah setempat tersebut merilis daftar pengusaha China yang memimpin di bidang teknologi.

Alih-alih Jack Ma, yang merupakan pendiri perusahaan terbesar di negara tersebut, di dalam daftar itu ada Pony Ma dari Tencent Holdings Ltd, Wang Chuanfu dari BYD Co, pendiri Xiaomi Corp Lei Jun, serta Ren Zhengfei dari Huawei Technologies Co.

Tak dimasukkannya Jack Ma di dalam daftar tersebut kian menunjukkan ketidaksenangan pemerintah China terhadap dirinya.

Baca juga: Begini Nasib Program KPR Subsidi di Bank Syariah BUMN Usai Merger

Laporan singkat tersebut setidaknya mengurangi kekhwatiran dari Tencent untuk terlibat dalam ketegangan antara pemerintah China dengan perusahaan teknologi swasta.

Seperti diketahui, saat ini pemerintah China tengah fokus dalam menangani kasus perusahaan milik Jack Ma, Alibaba dan Ant Group yang dinilai terlalu dominan di pasar China.

Pemerintah China sendiri kini tengah meluncurkan kampanye untuk mengurangi pertumbuhan dari perusahaan teknologi swasta dalam setiap aspek kehidupan masyarakat setempat.

Di sisi lain, layanan pesan singkat milik Tencent, WeChat, merupakan salah satu layanan yang paling banyak digunakan oleh penduduk setempat.

Harga saham Tencent dan Xiaomi pun menguat 2 persen pada perdagangan Selasa ini seiring dengan penerbitan laporan tersebut.

Surat kabar tersebut menuliskan, para pengusaha yang disebutkan dalam daftar telah mampu merombak struktur perekonomian konvensional yang usang untuk keluar dari kemiskinan.

Baca juga: Investasi Reksadana Anda Jeblok? Ini Penyebabnya

Selain itu, menurut Shanghai Securities News, para pengusaha tersebut memiliki semangat bisnis yang ambisius.

"Mereka memberikan napas baru untuk reformasi perekonomian China," tulis mereka.

Ketiadaan Jack Ma dalam daftar tersebut menunjukkan posisi pengusaha dalam pandangan pemerintahan setempat.

Sebelumnya, Jack Ma sempat menghilang sepanjang akhir tahun lalu dan memberikan komentar publik pertamanya pada Januari lalu.

Jack Ma diketahui kerap memberikan sindiran terhadap regulator. Hal itu pun memicu reaksi regulator setempat yang menggagalkan penawaran umum perdana senilai 35 miliar dollar AS dan menyebabkan perusahaannya menjadi sasaran penyelidikan oleh pemerintah setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com