Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Sebut Kehadiran LPI Bisa Dongkrak Produk Domestik Bruto

Kompas.com - 03/02/2021, 19:34 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim bahwa pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) akan berperan besar.

Termasuk dalam hal peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Ditambah lagi, kata dia, adanya implementasi Omnibus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

Baca juga: LPI Diarahkan untuk Berinvestasi di Infrastruktur Bandara dan Pelabuhan

"Jadi, berapa besar pengaruhnya, saya kira sangat besar. Katakanlah GDP kita 1 triliun dollar AS, saya kira angka ini bisa jauh lebih tinggi lagi manakala kita buat negara kita ini lebih efisien dan transparan," kata Luhut dalam tayangan virtual, Rabu (3/2/2021).

Menurut Luhut, Indonesia telat membentuk LPI atau Sovereign Wealth Fund (SWF).

Padahal, di negara lain, sudah banyak yang membentuk LPI tersebut sekian puluh tahun.

"Kita sangat terlambat membuat institusi ini. Negara-negara lain sudah ada beberapa puluh tahun yang lalu. Kita baru mulai tahun lalu," ungkap Luhut.

Luhut juga memastikan operasional LPI ini akan berlangsung paling cepat akhir Februari.

Baca juga: LPI Bisa Kelola Sumber Daya Alam untuk Investasi, Begini Mekanismenya

Namun, tidak menutup kemungkinan bisa beroperasi pada awal Maret 2021.

"Jadi, efektifnya baru mulai akhir Februari atau Maret awal," ucap dia.

Di dalam LPI ini, kata Luhut, terdapat golongan dana yang diklasifikasikan. Dia menyebut, klasifikasi dana tersebut cukup unik.

"Apalagi SWF kita ini agak unik, ada master fund, ada tadi tematik fund. Nah, tematik fund ini sendiri sebenarnya nanti akan kita isi dengan aset-aset dari BUMN sehingga bisa dibuat lebih efisien dan valuasinya lebih tinggi," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com