Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditopang Pemangkasan Produksi Global, Harga Minyak Mentah Indonesia Dipatok Naik 11 Persen

Kompas.com - 05/02/2021, 11:38 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) pada Januari 2021 dipatok meningkat dibanding bulan sebelumnya.

Peningkatan ini sejalan dengan rencana pemangakasan produksi Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi atau Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC)+.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, ICP Januari 2021 dipatok sebesar 53,1 dollar AS per barel, atau meningkat 11 persen dibanding Desember 2020, yakni sebesar 47,48 dollar AS.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Sempat Merosot, Kenapa Harga BBM Tak Pernah Turun Selama Pandemi?

"Pergerakan ICP sangat kuat dipengaruhi oleh ketersediaan minyak dunia," kata Agung dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (5/2/2021).

Menurut Agung, tingkat kepatuhan OPEC+ terhadap kesepakatan pemotongan produksi di bulan Januari 2021 mencapai rata-rata 85 persen, lebih tinggi dibandingkan kepatuhan di bulan Desember 2020 yang mencapai 75 persen.

Kesepakatan ini sejalan dengan komitmen Arab Saudi untuk menambah pemotongan produksi secara sukarela sebesar 1 juta barel di bulan Februari dan Maret 2021 sebagai bagian dari OPEC+ Supply Agreement.

Sementara itu, Tim Harga Minyak Mentah Indonesia melaporkan peningkatan permintaan minyak mentah global dipengaruhi berdasarkan laporan EIA bulan Januari 2021 yang menyatakan stok minyak mentah AS bulan Januari 2021 mengalami penurunan sebesar 16,8 juta barel menjadi 476,7 juta barel dibandingkan stok minyak mentah bulan Desember 2020.

IEA juga memperkirakan bahwa permintaan minyak global tahun 2021 naik 5,5 juta barel per hari menjadi 96,6 juta barel per hari dibandingkan tahun 2020.

Baca juga: Pengusaha Optimistis Kinerja Produksi dan Konsumsi CPO Meningkat Tahun Ini

Sementara itu, OPEC memproyeksikan permintaan permintaan minyak global tahun 2021 naik 5,9 juta barel per hari menjadi 95,9 juta barel per hari dibandingkan tahun 2020.

Menurut Tim Harga, program vaksinasi Covid-19 di sejumlah negara juga menjadi pemicu kenaikan harga minyak dunia di samping optimisme pasar atas pelantikan Presiden AS dan harapan agar pemerintahan yang baru dibawah pimpinan Presiden Joe Biden dapat memberikan tambahan stimulus ekonomi untuk meningkatkan perekonomian AS.

Sedangkan untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh pengurangan term supplies Arab Saudi ke Asia seiring keputusan tambahan pemotongan produksi secara sukarela dan peningkatan marjin kilang, terutama untuk naphtha dan fuel oil di kawasan Asia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com